Alert! Satgas Prediksi Kasus Covid-19 di Indonesia Bisa Meningkat 430 Persen

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 22 November 2021 | 17:55 WIB
Alert! Satgas Prediksi Kasus Covid-19 di Indonesia Bisa Meningkat 430 Persen
Ilustrasi virus corona. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah terus mengingatkan tentang risiko gelombang ketiga Covid-19, pada libur Natal dan Tahun Baru. Bahkan, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry memprediksi lonjakan bisa sampai 430 persen.

"Perkiraan terburuk, kasus akan naik sekitar 430 persen sampai 1 Maret 2022 kalau kita tidak melakukan upaya ketat, memperlemah penerapan protokol kesehatan, vaksinasi tidak mencapai target, dan testing serta tracing menurun," kata Sonny seperti dikutip dari ANTARA.

Prediksi itu berkaca dari pengalaman sebelumnya, yang menunjukkan bahwa kasus Covid-19 selalu naik usai libur panjang. Karena pada saat itu mobilitas masyarakat meningkat.

"Ada juga mobilitas masyarakat balik dari negara lain, ini yang kita harus waspadai sehingga kita harus terus memperketat upaya melakukan screening bagi orang yang masuk untuk mencegah masuknya varian Covid-19 baru di Indonesia," katanya.

Baca Juga: Covid-19 Masih Ada, Ratusan Warga Positif Masih Dirawat di Wisma Atlet dan Pulau Galang

Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

Dalam 13 minggu setelah Natal dan tahun baru 2020, kasus positif Covid-19 meningkat hingga 398 persen. Begitu pula saat varian delta mulai menyebar di Indonesia setelah Idul Fitri 2021, kasus positif Covid-19 meningkat hingga 900 persen dalam 8 minggu.

Namun demikian, dalam 2,5 bulan terakhir kasus positif harian berhasil diturunkan dari sekitar 56 ribu menjadi 314 kasus. Sementara itu kasus aktif dapat diturunkan dari puncaknya 547 ribu menjadi 8 ribu.

"Kenapa kita bisa seperti itu, salah satunya kita belajar dari negara lain. Apa yang menyebabkan kasus kita bisa menurun, pertama penerapan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) secara disiplin dan konsisten," katanya.

Setelah PPKM dilonggarkan karena kasus mulai menurun, penerapan protokol kesehatan (prokes) justru terus diperketat, yang dapat dipantau melalui aplikasi PeduliLindungi. Testing dan tracing, serta vaksinasi Covid-19 juga digencarkan sehingga kasus positif bisa terjaga.

Sonny menambahkan lonjakan kasus positif Covid-19 perlu diwaspadai karena negara-negara lain mulai mengalaminya, contohnya Swis dan Jerman. Kasus harian positif Covid-19 di Swis mencapai 6 ribu sementara di Jerman bisa mencapai 56 ribu.

Baca Juga: Menko Airlangga Ketar-ketir Kasus Covid-19 di Eropa Masuk Gelombang Keempat

"Dan kita tahu ada sub varian delta yang sekarang sudah ada di Singapura dan Malaysia. Dan akan berisiko kalau kita tidak mengendalikan penularan Covid-19," kata Sonny.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI