Tips Membangun Komunikasi yang Sehat dalam Keluarga

Senin, 22 November 2021 | 14:56 WIB
Tips Membangun Komunikasi yang Sehat dalam Keluarga
Ilustrasi keluarga di rumah (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komunikasi adalah kunci harmonis sebuah hubungan, termasuk untuk membangun keluarga yang sehat. Melalui komunikasi yang baik, semua masalah bisa diselesaikan dan dicari solusinya.

Hal ini dibenarkan Dokter Umum, dr. Abi Noya yang menjelaskan gambaran keluarga sehat versi WHO, yaitu suatu kondisi yang komplit bebas dari penyakit, kelemahan, atau kecacatan.

Keluarga sehat juga memiliki kondisi yang sejahtera baik fisik maupun mental, sehingga bisa hidup dan beraktivitas dengan baik secara sosial dan ekonomi.

"Kalau disimpulkan, keluarga sehat adalah keluarga yang memiliki kondisi kesehatan yang ideal dan komplit baik dari sisi psikologis, biologis, dan kesejahteraan sosial."

Baca Juga: 4 Manfaat Break Komunikasi Setelah Bertengkar dengan Pasangan

"Segala aspek tersebut harus dijaga secara sistematik dan sinergis agar mampu menciptakan kesehatan yang optimal dalam sebuah keluarga," ujar dr. Abi, dalam keterangan pers Lemonilo, Senin (22/11/2021).

Dokter Abi menambahkan, setiap individu dalam keluarga perlu menjalankan faktor-faktor tersebut secara bersama. Artinya, untuk menunjang kesehatan keluarga diperlukan peran serta yang berkesinambungan antara setiap anggota keluarga.

Usahakan keluarga memiliki kebiasaan momen untuk berkumpul rutin. Di momen itulah bisa digunakan untuk saling bercerita dan berkomunikasi tentang segala hal.

Sehingga orangtua tidak sekedar melarang atau membatasi screen time mulai dari TV, komputer, gadget, dan media sosial. Tapi juga mencarikan kegiatan pengganti screen time tersebut, agar anak tidak bingung.

Momen saling bercerita itu, bisa dilakukan saat kegiatan olahraga bersama, makan bersama atau menjelang waktu tidur.

Baca Juga: Tingkatkan Sinergi dengan Pemerintah, ASKALSI Gelar Raker dan Munas IV

"Biasakan untuk mengutamakan komunikasi yang sehat dalam keluarga. Budaya patriarki atau hirarki kadang menghambat terbentuknya komunikasi yang sehat," tutur dr. Abi.

Sehingga baiknya terapkan komunikasi dua arah dari orangtua ke anak, dan dari anak orangtua. Jangan lagi hanya sekedar orangtua yang menceramahi, anak tidak boleh menyampaikan argumennya, dan malah dianggap membantah.

"Ketika komunikasi tidak terjalin dengan baik, maka akan timbul masalah biologis, psikologis, dan sosial. Oleh karena itu, mulai saat ini kita jaga kualitas komunikasi dengan keluarga melalui saling mendengarkan dan saling mengungkapkan," tutup dr. Abi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI