Suara.com - Kurang tidur atau kebiasaan insomnia bisa mengganggu tatanan metabolisme yang akan berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Banyak orang mungkin belum menyadari bahwa kebiasaan insomnia ini bisa menyebabkan diabetes.
Karena, kurang tidur atau insomnia bisa melepaskan hormon stres, seperti kortisol yang bisa mengakibatkan resistensi insulin. Kondisi inilah yang mengakibatkan peningkatan gula darah.
Hormon stres akibat kurang tidur ini bisa meningkatkan keinginan Anda untuk mengonsumsi makanan dan minuman tinggi karbohidrat dan gula. Pada akhirnya, hal ini bisa menyebabkan penambahan berat badan dan risiko diabetes tipe 2.
Tak hanya itu, kurang tidur juga bisa mengurangi hormon leptin yang meningkatkan keinginan tubuh akan karbohidrat. Leptin juga bertanggung jawab untuk mengontrol metabolisme karbohidrat.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Antivirus Nabati untuk Lawan Varian Virus Corona Covid-19
Jika Anda kesulitan tidur, Anda perlu memeriksa kadar gula darah secara berkala. Menurut The American Academy of Sleep Medicine dan Sleep Research Society, tidur 7 jam per malam sangat penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.
Sedangkan, kelelahan di siangan hari merupakan tanda utama kurang tidur. Berikut ini dilansir dari Times of India, gejala kurang tidur lebih lanjut.
- Berpikir lebih lambat dan kurang fokus
- Kelelahan dan kekurangan energi
- Daya ingat menurun dan perubahan suasana hati
- Kecemasan, stres dan mudah tersinggung
Jika Anda menderita gejala di atas, Anda perlu mengatur jadwal tidur setiap hari. Berikut ini, beberapa tips sederhana untuk menjaga siklus tidur yang sehat.
- Kamar tidur harus gelap, santai dan tenang
- Jangan menatap layar handphone karena bisa mengganggu tidur
- Tetap aktif secara fisik di siang hari
- Bersantai sebelum tidur
- Mandi dan baca buku sebelum tidur
- Jangan minum alkohol, kafein dan nikotin menjelang waktu tidur
- Hindari tidur siang setelah jam 3 sore karena membuat Anda kesulitan tidur di malam hari