Suara.com - Membatasi asupan garam, gula dan lemak (GGL) merupakan salah satu cara sehat untuk mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung dan hipertensi.
Oleh karena itu, kata Pakar Gizi, Khoirul Anwar, S.Gz, M.Si, penting untuk memperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan RI tentang pembatasan asupan gula, garam dan lemak (GGL).
Namun konsekuensi dari pembatasan asupan GGL ini akan mempengaruhi cita rasa makanan yang terasa kurang nikmat.
Cita rasa yang kurang nikmat inilah yang membuat kita jadi kurang selera makan dan pada gilirannya bisa berdampak pada asupan nutrisi yang kurang maksimal.
Baca Juga: 7 Buah dan Sayur yang Cocok untuk Diet Harian! Mulai dari Brokoli hingga Apel
Lantas, bagaimana menyiasatinya agar diet rendah garam bisa dijalankan dan cita rasa makanan yang nikmat tetap didapat?
“Sebenarnya, jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi sekaligus ingin diet rendah garam, menggunakan Bumbu Umami secukupnya seperti MSG adalah solusinya," jelas Khoirul dalam webinar bertajuk "Be a Healthy Food Business Owner" yang digelar PT Ajinomoto Indonesia menggandeng RR Event Planner, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Khoirul yang menjabat sebagai Kepala Program Studi Gizi Universitas Sahid Jakarta menuturkan, banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang menunjukkan bahwa penggunaan MSG secukupnya bisa menjadi strategi diet rendah garam. Ini dikarenakan, kata dia, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam dapur biasa.
"Jadi, bagi masyarakat termasuk para pengusaha di bidang kuliner, baiknya memang mengikuti juga anjuran pembatasan penggunaan gula, garam, lemak pada produk-produk dan kreasi menu makanannya. Kita bisa mengacu pada pedoman gizi seimbang dan menerapkannya," tutupnya.
Baca Juga: 5 Manfaat Paprika bagi Tubuh, Dipercaya Cocok untuk Makanan Diet