Suara.com - Mantan atlet bulu tangkas Indonesia, Verawaty Fadjrin meninggal dunia di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Minggu, pukul 06.58 WIB. Verawaty Fadjrin meninggal dunia setelah menjalani perawatan kanker paru-paru.
Verawaty Fadjrin meninggal dunia pada usia 64 tahun. Ia juga meninggalkan suami Fadjriansyah Bidoein, seorang anak Fidyandini dan dua cucu.
"Innaalillaahi wa inna ilaihi rojiun. PBSI dan keluarga besar bulu tangkis Indonesia turut berduka cita atas berpulangnya salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fadjrin. Almarhumah adalah pemain yang berjasa besar mengangkat prestasi bulu tangkis Indonesia di pentas dunia. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Kanker paru-paru adalah suatu kondisi ketika sel ganas atau kanker terbentuk di paru-paru. Umumnya, kanker paru-paru ini lebih berisiko menyerang perokok.
Baca Juga: Batuk Nomal vs Virus Corona Covid-19, Begini Cara Membedakannya!
Tapi dilansir dari Alodokter, kanker paru-paru juga bisa menyerang orang yang bukan perokok, terutama orang yang sering terpapar zat kimia di lingkungan kerja atau perokok pasif.
Faktor Risiko Kanker Paru-paru
Karena kebiasaan merokok merupakan penyebab utama kanker paru-paru, sebagian besar penderitanya pun perokok aktif. Tapi, ada pula beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru, antara lain:
- Riwayat keluarga menderita kanker paru-paru
- Tinggal atau bekerja di lingkungan yang tercemar zat kimia berbahaya
- Paparan polusi Udara
- Radioterapi
- Tinggal di lingkungan yang tercemar
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Konsumsi suplemen
Jika Anda adalah orang yang memiliki salah satu faktor risiko di atas, tak ada salahnya untuk melakukan deteksi dini kanker paru-paru.
Baca Juga: Munculnya Virus Corona Mirip Varian Delta Berpotensi Memperburuk Pandemi Covid-19