Suara.com - Kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi di sejumlah negara-negara benua Eropa dan juga Amerika Serikat sepatutnya menjadi perhatian. Sebab, bukan tidak mungkin kenaikan serupa juga bakal terjadi di Indonesia.
Dikatakan Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro, Reisa menyebut pola kenaikan angka kasus tersebut sepenuhnya dapat diprediksi saat masyarakat menghilangkan langkah pencegahan COVID-19.
"Pola yang kita lihat di seluruh dunia sepenuhnya dapat diprediksi karena ketika kita menghilangkan langkah-langkah pencegahan dan tidak lagi mengikuti panduan PPKM atau panduan kesehatan masyarakat dan aktivitas sosial WHO," kata dia, mengutip ANTARA.
Ia menyebut lonjakan kasus COVID-19 terjadi saat warga lengah seputar penggunaan masker dan menjaga jarak, dan tidak lagi memperhatikan ventilasi, serta tidak lagi menghindari keramaian.
Baca Juga: Bioskop Pekanbaru Sudah Bolehkan Duduk Tanpa Jarak dengan Rekan
Ia juga mengatakan varian baru terus ada selama masyarakat masih meningkatkan mobilitas sosial, namun cakupan vaksinasi belum 100 persen.
"Maka kita akan melihat virus berkembang dan itulah yang terjadi saat ini di Amerika dan Eropa," ujar Reisa.
Ia mengatakan negara-negara tersebut tengah mengalami lonjakan kasus, meski angka cakupan vaksinasi COVID-19 telah tinggi.
Kasus COVID-19 melonjak di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat serta sejumlah negara di Eropa, seperti Jerman, Prancis, dan Belanda.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 19 November: Positif 97, Sembuh 104, Meninggal 2