Suara.com - Sebuah fakta menarik terungkap, dimana kasus Covid-19 pertama di Wuhan, China, dilaporkan ke organisasi kesehatan dunia (WHO) lebih lambat dari yang diberitakan.
Hal ini diungkap ilmuwan terkemuka, Ahli Virologi Michael Worobey, dalam jurnal science, pada Kamis, 18 November 2021, lalu.
Mengutip Channel News Asia, Sabtu (20/11/2021), diungkap Worobey, dibanding seorang lelaki yang tidak pernah ke pasar hewan liar lokal di Wuhan yang dipercaya sebagai pasien Covid-19 pertama, mereka yakin kasus Covid-19 pertama yang sebenarnya adalah seorang perempuan yang bekerja di pasar tersebut.
Menurut Worobey, temuan itu adalah kunci dan bisa jadi jawaban terjadinya kasus Covid-19 di awal-awal, dan semakin jelas menunjukan jika virus tersebut berasal dari hewan.
Apalagi tanpa bukti yang pasti, perdebatan terjadi di antara para ahli, terkait awal mulanya pandemi yang telah berlangsung hampir 2 tahun ini.
Perlu diketahui, Worobey adalah satu dari 15 ahli yang menerbitkan tuntutan di kolom Science, tentang tindak lanjut serius terhadap tesis yang menyebut virus bocor dari laboratorium Wuhan.
Untuk melawan argumen ini, Worobey lantas menganalisis kasus yang dilaporkan rumah sakit saat status peringatan penyakit belum dinaikan,
Temuan kasus tersebut sebagian besar berkaitan dengan pasar, dan kasus yang tidak berhubungan dengan wilayah di sekitarnya.
"Di kota berpenduduk 11 juta orang ini, setengah dari kasus awal terkait dengan tempat sebesar lapangan sepak bola (pasar Wuhan)," ungkap Worobey.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: WHO Akan Buat Tim Baru Cari Asal-usul Virus Corona di Wuhan
"Jadi sangat sulit untuk menjelaskan pola wabah itu, jika tidak dimulai di pasar," sambung Worobey.