Bukan dari Laboratorium, AS Sebut Covid-19 Ditularkan oleh Pedagang Pasar

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 19 November 2021 | 19:58 WIB
Bukan dari Laboratorium, AS Sebut Covid-19 Ditularkan oleh Pedagang Pasar
Petugas medis di pos kesehatan kompleks permukiman Tonghu memberikan keterangan kepada awak media asing mengenai penanganan pasien COVID-19 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, Jumat (20/11/2020). [ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat kembali mengungkap fakta terbaru terkait asal usul virus Corona. Menurut AS, Covid-19 bukan berasal dari laboratorium virus kota Wuhan, tapi dari pedagang pasarnya.

Sebelumnya, seorang akuntan dituduh terkait dengan kemungkinan kebocoran sebuah laboratorium. Akuntan tersebut sebelumnya digambarkan sebagai seseorang yang tidak ada hubungannya dengan pasar di kota tersebut.

Namun kasusnya berkaitan dengan spekulasi bahwa virus penyebab penyakit itu muncul dari kebocoran di laboratorium.

Sumber SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab COVID-19 masih menjadi sebuah misteri sekaligus sumber utama ketegangan antara China dan AS.

Baca Juga: WHO Mencari Ahli Biosekuriti untuk Dimasukkan ke Tim Sago, Siap Teliti Asal-usul Covid-19?

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Studi yang dilaksanakan China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun ini mematahkan teori bahwa COVID-19 bocor dari sebuah laboratorium.

Studi gabungan itu menyebutkan bahwa hipotesis yang paling mungkin adalah bahwa virus menginfeksi manusia secara alami, kemungkinan lewat perdagangan satwa liar.

Tim ahli yang dipimpin WHO menghabiskan empat pekan di Kota Wuhan dan sekitarnya. Mereka didampingi oleh para ilmuwan China.

Melalui laporan gabungan pada Maret, mereka menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 kemungkinan ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain, namun butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikan kesimpulan itu.

Akuntan tersebut, yang banyak dianggap menjadi orang pertama yang terinfeksi COVID-19, melaporkan bahwa gejala pertama yang dialaminya muncul pada 16 Desember, beberapa hari kemudian dari yang diketahui sebelumnya.

Baca Juga: Cina Desak AS Berhenti "Menyerang" Beijing soal Asal-usul Virus Covid-19

Temuan itu disampaikan oleh kepala ekologi dan biologi evolusi di Universitas Arizona, Michael Worobey, dalam riset yang diterbitkan di jurnal Science pada Kamis (18/11).

Kebingungan itu disebabkan oleh masalah gigi yang dialami orang tersebut pada 8 Desember.

"Gejalanya muncul setelah ada berbagai kasus pada pekerja di Pasar Huanan, menjadikan seorang perempuan pedagang makanan laut di sana sebagai kasus paling pertama yang diketahui, dengan penyakit dilaporkan muncul pada 11 Desember," kata studi tersebut.

Hasil penelitian itu menyebutkan sebagian besar kasus gejala awal terkait dengan pasar tersebut, khususnya di sebelah barat tempat anjing-anjing rakun dikurung. Studi tersebut juga membeberkan bukti kuat bahwa pasar hewan hidup menjadi sumber pandemi.

WHO pada Oktober mengusulkan panel ahli yang baru dibentuk untuk menyelidiki asal mula virus corona. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI