4 Indikator Kenaikan Kasus Covid-19 Versi Satgas Covid-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 19 November 2021 | 18:10 WIB
4 Indikator Kenaikan Kasus Covid-19 Versi Satgas Covid-19
Petugas Dinas Kesehatan Kota Bogor bersiap menyemprotkan disinfektan di Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/5/2021). [ANTARA FOTO/Arif Firmansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah tengah bersiaga mencegah kenaikan kasus Covid-19, jelang periode libur libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan setidaknya ada 4 indikator mempengaruhinya dan menjadi pemicu, yakni mobilitas penduduk, cakupan vaksinasi, kepatuhan protokol kesehatan dan angka Reproduksi efektif (RT) atau tingkat penularan/infektivitas virus.

Keempat indikator ini harus diperhatikan dengan cermat dengan belajar dari pengalaman dari periode yang sama sebelumnya.

"Tidak bosan saya sampaikan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk itu, langkah preventif dari perilaku yang dapat meningkatkan potensi penularan," Wiku mengutip situs resmi Satgas Covid-19.

Sejumlah warga memadati kawasan Hutan Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (20/6/2021). [Suara.com/Dian Latifah]
Sejumlah warga memadati kawasan Hutan Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (20/6/2021). [Suara.com/Dian Latifah]

Wiku menegaskan bahwa langkah preventif lebih baik ketimbang langkah kuratif. Karena, apabila tingkat penularan dan mobilitas penduduk dapat dikendalikan, serta cakupan vaksinasi dan kepatuhan protokol kesehatan terus meningkat, maka semakin rendah potensi terjadinya kenaikan kasus pasca libur panjang.

Adapun dari 4 indikator yang disebutkan sebelumnya, Pertama adalah mobilitas. Mobilitas penduduk saat ini terus meningkat dibandingkan saat lonjakan kasus kedua di bulan Juli lalu.

Peningkatan setidaknya pada 5 titik, yaitu Pusat belanja (retail dan rekreasi), Ruang Terbuka Publik/Taman, Perkantoran dan Lokasi transit.

Peningkatan mobilitas saat ini menyerupai pada periode libur Idul Fitri 2021 lalu. Di mana saat itu menjadi kenaikan mobilitas tertinggi sepanjang pandemi.

"Artinya, peningkatan mobilitas ini perlu diwaspadai karena pada periode libur Idul Fitri 2021 lalu, dengan mobilitas yang tinggi tersebut menjadi salah satu pemicu adanya lonjakan kasus kedua," jelas Wiku.

Baca Juga: Cegah Kenaikan Kasus Covid-19 Saat Nataru, Mobilitas Wajib Diturunkan 40 Persen

Adanya peningkatan ini mendesak dikendalikan agar tidak memicu kenaikan kasus kedepannya. Caranya dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam berkegiatan, serta mengurangi mobilitas yang tidak diperlukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI