Suara.com - Badan investigasi Amerika Serikat, FBI dan CDC tengah menyelidiki botol beku berisi label 'cacar' di laboratorium Pennsylvania. Penemuan botol-botol tersebut dikhawatirkan dapat dan akan digunakan sebagai senjata biologis.
Mengutip Live Science, Jumat (19/11/2021), dunia hanya memiliki dua laboratorium yang dapat menyimpan sampel virus mematikan secara legal. Dua laboratorium tersebut adalah laboratorium CDC di Atlanta, Georgia dan laboratorium senjata biologis era perang dingin di Rusia.
Namun dalam insiden baru-baru ini, ditemukan 15 botol berlabel 'cacar' dan 10 botol berlabel 'vaccinia' yaitu virus yang digunakan dalam pembuatan vaksin cacar.
Botol virus ini ditemukan di fasilitas Merck, berdasarkan informasi peringatan khusus yang dikirim ke pimpinan Departemen Keamanan Dalam Negeri pada Selasa, 16 November 2021.
"Tidak ada indikasi atau temuan bahwa ada yang telah terpapar bahan yang ada di botol kecil tersebut," tulis CDC dalam keterangannya.
Adapun botol 'cacar' beku ini ditemukan pekerja laboratorium saat membersihkan lemari es di fasilitas penelitian vaksin Pennyslvania.
"Saat itu, pekerja laboratorium yang menemukannya botol tersebut mengenakan sarung tangan dan masker wajah," terang CDC.
Selanjutnya, CDC dan FBI memastikan akan segera menyelidiki dan memberitahukan lebih lanjut terkait temuan ini.
Fasilitas penelitian sempat dikunci, sampai akhirnya CDC yang tiba pada Rabu, 17 November membawa botol tersebut ke fasilitas lain untuk diuji.
Baca Juga: China-AS Kian Pamer Kekuatan, Panglima Andika Perlu Waspadai Konflik di Laut China Selatan
Perlu diketahui cacar adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus variola. Cacar juga jadi salah satu penyakit paling menghancurkan umat manusia.