BPOM Izinkan Vaksin Covid-19 Covovax Asal India, Berapa Efikasinya?

Jum'at, 19 November 2021 | 12:10 WIB
BPOM Izinkan Vaksin Covid-19 Covovax Asal India, Berapa Efikasinya?
Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menerbitkan EUA atau izin penggunaan darurat vaksin Covovax, sebagai vaksin Covid-19 ke-11 yang bisa digunakan di Indonesia.

Vaksin Covovax merupakan vaksin dengan teknologi platform rekombinan protein subunit glikoprotein spike menggunakan vaksin adjuvant Matrix-M1.

Vaksin Covovax adalah vaksin Covid-19 asal India, yang diproduksi perusahaan farmasi Serum Institute of India Pvt. Ltd (SII).

Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Pexels// Artem Podrez)
Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Pexels// Artem Podrez)

Adapun uji pre klinik dan uji klinis vaksin ini dilakukan di di Australia, Amerika Serikat, Meksiko, Inggris (United Kingdom/UK), dan Afrika Selatan.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak, Spanyol Berikan Dosis Ketiga untuk Lansia

Hasilnya aspek keamanan, imunogenisitas, dan efikasi vaksin Covovax sudah bisa dipastikan karena telah memenuhi persyaratan evaluasi vaksin yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO).

Apalagi saat ini SII, telah melakukan uji klinik fase 2/3 di India terkait vaksin Covovax.

"Dari hasil evaluasi tersebut, vaksin Covovax dapat digunakan untuk dewasa berusia 18 tahun ke atas dengan dosis 5 mg per dosis, diberikan sebanyak 2 kali, dengan interval pemberian 21 hari,” papar Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito, melalui keterangannya, Jumat (19/11/2021).

Adapun dari sisi evaluasi aspek keamanan berdasarkan kejadian efek samping vaksin Covovax, berdasarkan uji klinik umumnya bersifat ringan hingga sedang.

Efek samping yang paling sering dilaporkan, antara lain nyeri lokal (23,9% hingga 32%), tenderness (9,9% hingga 11,4%), sakit kepala (15,5% hingga 19,9%), kelelahan atau fatigue (8,7%  hingga 17,9%), nyeri otot atau myalgia (8,5% hingga 15,5%), dan demam (3,5%  hingga 14,4%).

Baca Juga: Anggota DPRD DKI: Booster Diperlukan Pasca Vaksinasi Dosis 1 dan 2 Selesai

Sehingga dari hasil pengamatan 7 hari setelah pemberian dosis kedua pada dewasa usia 18 tahun atau lebih, dengan status imun negatif (seronegatif)  berkisar antara 89,7% hingga 90,4% pada semua kasus Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI