Permudah Masyarakat, Kini Industri Farmasi Bertransformasi ke Digital

Jum'at, 19 November 2021 | 10:28 WIB
Permudah Masyarakat, Kini Industri Farmasi Bertransformasi ke Digital
e-health aplikasi konsultasi online, konsultasi dokter online [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan teknologi telah mengakar di banyak sektor, salah satunya sektor farmasi. Sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia, sangatlah penting bisnis farmasi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan banyak pihak, khususnya bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri.

Dengan banyaknya masyarakat yang melakukan isolasi mandiri, peran telemedicine menjadi andalan yang tepat untuk mencari informasi, konsultasi dengan dokter, serta membeli obat-obatan yang dibutuhkan.

Namun, untuk memaksimalkan penggunaan telemedicine, pelaku usaha harus mampu membawa transformasi digital yang dapat memudahkan pelayanan bagi masyarakat.

Telemedicine. (Elements Envanto)
Telemedicine. (Elements Envanto)

Dilihat dari urutannya, proses digitalisasi industri kesehatan mulai dilakukan sejak tahun 2017, yang saat itu uji coba telemedicine dilakukan dalam rangka konsultasi, diagnosa, dan tindakan medis jarak jauh berbasis tele-radiologi, tele-ultrasonografi, dan tele-elektrokardiologi.

Baca Juga: PSI Kritik Pembelian Server Rp39 Miliar di Jakarta, Wagub DKI: Sekarang Era Digital

Menurut Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dr. Hermawan Saputra, Tujuan dari digitalisasi bidang kesehatan dan farmasi adalah menjaga aksesibel layanan dan biaya yang terjangkau.

“Beberapa upaya komoditi, sumber daya, pelayanan kefarmasian, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat telah dilakukan agar terciptanya kemandirian dalam manajemen dan informasi kesehatan,” ungkapnya dalam acara webinar "Peran Digitalisasi Dalam mengembangkan Inovasi dan Bisnis di industri Farmasi”, Rabu (17/11/2021), kemarin.

Ia menambahkan, sistem rujukan fasilitas kesehatan sudah mengarah ke TIK base. Dan pelayanan kesehatan berbasis telemedicine, sudah mencakup konsultasi komunikasi, informasi/edukasi, dan konsultasi klinis yang dilakukan lewat audio visual.

Selain itu, perkembangan telemedicine juga mencakup penegakan diagnosis penatalaksanaan dan pengobatan pasien, mulai dari penulisan resep obat atau alat kesehatan yang diberikan kepada pasien sesuai diagnosis.

Pada kesempatan yang sama, CEO KlikDokter Hendra Heryanto Tjong menjelaskan, perkembangan farmasi digital ditandai adanya tiga hal. Yakni perubahan digital platform jual-beli online, perubahan perilaku konsumen yang membeli produk melalui omnichannel, dan komunikasi marketing.

Baca Juga: Disparbud Jabar dan Jurnalis Bandung Ajak Seniman Manfaatkan Platform Digital

“Sebagai penyedia aplikasi, KlikDokter memungkinkan konsumen untuk membeli produk langsung dari kami melalui partner farmasi yang terpercaya, yang sudah sesuai dengan ketentuan jaminan kualitas produk,” tutur Hendra.

“Melalui KlikDokter yang bekerja sama dengan lebih dari 1000 farmasi di seluruh Indonesia, Kalbe telah bergerak menuju transformasi online,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI