Gelombang Keempat COVID-19 Landa Belgia, Pekerja Kembali Work From Home

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 18 November 2021 | 19:56 WIB
Gelombang Keempat COVID-19 Landa Belgia, Pekerja Kembali Work From Home
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelombang Keempat COVID-19 yang melanda negara-negara Eropa turut juga menghantam Belgia. Hal ini membuat pemerintah setempat kembali memperketat aktivitas masyarakat, termasuk mewajibkan penggunaan masker dan bekerja dari rumah (work from home).

Melansir ANTARA, seluruh pengunjung tempat-tempat tertutup seperti restoran dan kafe diharuskan memakai masker dan ketentuan tersebut akan berlaku bagi warga berusia 10 tahun ke atas. Sebelumnya hanya di atas 12 tahun yang dikenai aturan tersebut.

Pihak kelab malam mungkin akan memeriksa para pengunjung jika mereka hendak berjoget tanpa masker. Warga yang ingin menikmati makanan di restoran atau yang hendak pergi ke bioskop sudah diwajibkan menyerahkan pas COVID-19 yang menunjukkan bukti vaksinasi, tes negatif atau keterangan baru sembuh.

Sebagian besar warga Belgia juga harus bekerja dari rumah empat kali dalam sepekan sampai pertengahan Desember dan dilanjutkan dengan tiga hari sepekan.

Baca Juga: Suami Direkam Saat WFH, Bocah Berbaju Hitam Curi Sorotan

Ilustrasi work from home. (shutterstock)
Ilustrasi work from home. (shutterstock)

Belgia melaporkan salah satu tingkat kasus per kapita tertinggi di Uni Eropa, hanya setelah negara Baltik dan bekas Yugoslavia dan Austria, dengan sekitar satu per 100 orang selama 14 hari terakhir, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa.

"Tanda alarm semuanya merah," kata Perdana Menteri Alexander De Croo saat konferensi pers. "Kami semua berharap musim dingin kami tanpa virus corona, tetapi Belgia bukanlah sebuah pulau."

Pembatasan COVID-19 yang baru masih lebih ringan dibanding dengan penguncian yang diberlakukan bagi orang-orang yang tidak divaksin di Austria dan pengurangan jam operasional bar dan restoran di Belanda.

De Croo menuturkan bahwa Belgia berencana memberikan vaksin booster, yang saat ini terbatas untuk kaum lansia, kepada masyarakat yang lebih luas.

Lonjakan drastis kasus COVID-19 di Belgia terjadi di kawasan utara Flanders, yang tingkat vaksinasinya lebih tinggi, sehingga memicu pelonggaran pembatasan pada Oktober.

Baca Juga: Alami Gelombang Keempat, Angka Kematian Covid-19 di Hongaria Sentuh Level Tertinggi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI