Kasus Covid-19 di Korea Selatan Meningkat Tajam, Ujian Perguruan Tinggi Sebabnya

Kamis, 18 November 2021 | 19:30 WIB
Kasus Covid-19 di Korea Selatan Meningkat Tajam, Ujian Perguruan Tinggi Sebabnya
Ilustrasi Covid-19. (Andrea Piacquadio/Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korea Selatan melaporkan lonjakan kasus virus corona Covid-19 tertinggi sejak awal pandemi. Ini terjadi ketika ratusan ribu siswa berbondong-bondong ke sekolah hari ini, Kamis (18/11/2021) untuk ujian masuk perguruan tinggi.

Menurut Medical Xpress, sekitar 509.000 siswa mengikuti ujian di 1.395 lokasi di seluruh negeri, termasuk di rumah sakit dan tempat penampungan.

Kementerian Pendidikan setempat mengatakan ada 68 siswa yang terinfeksi dan 105 lainnya yang masih dalam karantina juga mengikuti tes secara terpisah.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan mencatat ada penambahan 3.292 kasus baru, menandai adanya kenaikan kasus yang lebih dari 3,000 dalam dua hari.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Karawang Masih Bertambah

Mereka juga melaporkan sebanyak 29 pasien meninggal dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah kematian sekarang menjadi 3.187. Sementara 506 lainnya dalam kondisi serius atau kritis.

Ilustrasi Covid-19 [Foto: Antara]
Ilustrasi Covid-19 [Foto: Antara]

Ujian tahunan, yang disebut 'Suneung', atau Tes Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi, sangat penting di negara ini yang terobsesi dengan pendidikan, di mana karier, status sosial dan bahkan prospek pernikahan sangat bergantung pada universitas mana seseorang masuk.

Bahkan, Kementerian Pendidikan berencana membuka sekolah secara penuh minggu depan untuk membantu mengurangi kesenjangan pendidikan dan menyelaraskan dengan strategi pemerintah.

Di sisi lain, pemerintah telah melonggarkan aturan pembatasan jarak mulai bulan ini. Kondisi ini mereka gambarkan sebagai langkah pertama menuju new normal.

Ada peningkatan kasus serius dan kematian di antara orang tua yang menolak vaksin Covid-19, serta, yang memiliki antibodi rendah sekibat vaksin Covid-19 dosis pertama pada akhir Ferbruari lalu.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak, Spanyol Berikan Dosis Ketiga untuk Lansia

Keputusan tersebut memicu banyak pertanyaan apakah melonggarkan pembatasan yang mereka lakukan masih terlalu dini.

Sejauh ini, para pejabat belum mengeluarkan rencana untuk memberlakukan kembali langkah-langkah pembatasan sosial yang lebih ketat atau menunda pembukaan sekolah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI