“Kaum muda harus menolak untuk menjadi target pemasaran industri rokok. Justru kaum muda harus mengambil peran yang lebih strategis untuk meningkatan kesadaran dan menggalang dukungan masyarakat, serta untuk mempengaruhi kebijakan agar berpihak kepada pemenuhan hak kesehatan anak dan remaja, khususnya kebijakan pengendalian tembakau. Di sinilah pentingnya Negara hadir untuk melindungi kesehatan masyarakat dengan membuat kebijakan yang kuat dan tegas untuk melindungi kesehatan masyarakat,” tegas Manik.
dr. Muhammad Ridha, praktisi Kesehatan, mengamini pernyataan Manik dan menegaskan bahwa Negara menjamin setiap anak berhak untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945. Menurut dr. Muhammad Ridha, setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi sebagaimana diatur dalam Pasal 28B ayat 2 UUD 1945.
Setiap orang juga berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan Kesehatan sebagaimana diatur dalam Pasal 28 H ayat 1.
“Perlindungan kesehatan dari Negara kepada masyarakat seharusnya juga termasuk perlindungan anak dari zat adiktif rokok. Dimana anak dan remaja harus mendapat perlindungan dari negara berupa regulasi yang kuat untuk menjauhkan mereka dari strategi pemasaran industri rokok yang massif menyasar kaum muda, serta menjauhkan anak dari akses yang mudah untuk membeli rokok karena harga rokok saat ini masih sangat murah dan bisa dijual batangan,” tegasnya.
Hari Kesehatan Nasional, menurut dr. Muhammad Ridha, harus menjadi momentum bagi Pemerintah untuk membuat kebijakan yang kuat untuk melindungi kesehatan masyarakat, khususnya anak dan remaja, karena anak-anak adalah aset bangsa dan calon pemimpin negeri di masa depan.
“Kami sebagai praktisi Kesehatan ikut mendorong Presiden membuat kebijakan yang kuat untuk melindungi kesehatan masyarakat dan untuk mencapai target penurunan prevalensi perokok anak dengan segera mengesahkan Revisi PP No. 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan,” ujarnya.
Dalam aksi #ParadeMural Hari Kesehatan Nasional tersebut, Perwakilan KOMPAK juga mengantarkan gambar mural kepada Presiden Joko Widodo melalui kantor Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, dan Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Pengantaran mural ini sebagai simbol dukungan sekaligus desakan kepada Presiden Joko Widodo untuk segera mengesahkan Revisi PP 109/2012.
Kegiatan lainnya yang juga diselenggarkan di acara Aksi #ParadeMural Hari Kesehatan Nasional yang berlangsung hingga sore ini adalah mewarnai kanvas mural oleh para seniman mural, parade karya mural anak muda, pantomim, musikalisasi puisi, dan orasi “Potret Buram Kesehatan Negeriku”.
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional: 3 Langkah Penting Proteksi Kesehatan Diri dan Keluarga