Sering Jadi Perdebatan, Bolehkah Pasien Penyakit Jantung Olahraga?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 17 November 2021 | 17:30 WIB
Sering Jadi Perdebatan, Bolehkah Pasien Penyakit Jantung Olahraga?
Ilustrasi olahraga (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semua orang pasti sepakat bahwa olahraga baik untuk kesehatan tubuh. Tapim bicara soal orang dengan penyakit jantung, boleh tidaknya mereka berolahraga masih jadi perdebatab.

Mulai berolahraga setelah mengalami masalah dengan jantung bisa menakutkan. Seperti yang kita semua tahu bahwa olahraga meningkatkan detak jantung dan tekanan darah untuk sementara.

Sementara istirahat dan relaksasi mungkin tampak seperti hal terbaik untuk seseorang dengan penyakit jantung, olahraga teratur sangat penting untuk jantung dan kesehatan secara keseluruhan.

Menurut ahli jantung di Mayo Clinic Healthcare, Elijah Behr, bahkan orang yang kondisinya berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dapat berolahraga dengan aman, termasuk mereka yang memiliki penyakit jantung.

Baca Juga: Dulu Seksi, 5 Presenter Olahraga Ini Sekarang Berhijab

Ilustrasi olahraga (unsplash.com).
Ilustrasi olahraga (unsplash.com).

Bagi sebagian besar orang dengan penyakit jantung, tidak ada alasan untuk tidak berolahraga. Ia mengatakan bawha seorang harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba sesuatu yang intens atau mendiskusikan kekhawatiran Anda, tetapi sebagian besar waktu olahraga akan bermanfaat bagi jantung Anda.

“Bahkan pada pasien dengan kerusakan jantung yang menyebabkan gagal jantung, olahraga dapat menjadi penting untuk meningkatkan kualitas hidup. Namun, ini harus masuk akal dan harus berhati-hati untuk menghindari memperburuk kondisi yang mendasarinya," kata Dr Behr.

Kondisi jantung yang mendasari harus dipertimbangkan ketika mengembangkan rencana latihan, karena tidak semua jenis latihan cocok untuk pasien penyakit jantung.

Dr Berh menjelaskan, jika seseorang memiliki penyakit arteri koroner, yang berarti bulu, atau penyumbatan, arteri karena kolesterol, maka berolahraga berlebihan dapat menyebabkan nyeri dada dan meningkatkan risiko dari kondisi yang mendasarinya.

"Di sisi lain, pasien dengan kondisi yang tidak diperburuk oleh olahraga, seperti beberapa masalah irama jantung, dapat berolahraga sebanyak yang mereka inginkan."

Baca Juga: Pasien Diabetes Juga Bisa 'Sembuh', Asalkan Lakukan Dua Hal Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI