Perkuat Surveilans, Pemerintah Ingin Laporan Kasus COVID-19 Terdata Lengkap

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 17 November 2021 | 16:41 WIB
Perkuat Surveilans, Pemerintah Ingin Laporan Kasus COVID-19 Terdata Lengkap
Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memperkuat surveilans menjadi cara pemerintah mencegah kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah daerah.

Dengan surveilans yang kuat, antisipasi terkait kenaikan kasus bisa segera dilakukan dengan cepat di daerah.

"Pemerintah pusat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan di masing-masing daerah terus melakukan surveilans, baik aktif maupun pasif untuk mengantisipasi kasus," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dikutip dari ANTARA.

Ia mengatakan berdasarkan data yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan terdapat 126 kabupaten/kota yang kasusnya naik.

"Jadi 'update' data yang telah disampaikan Kementerian Kesehatan telah berbasis data yang terkumpul di dashboard sekolah aman dan madrasah aman yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Kementerian Agama," paparnya.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Tabanan Kembali Ketatkan Pergerakan Wisman Dan Warga

Pada prinsipnya, lanjut dia, data COVID-19 terhimpun dari sumber yang sama yaitu data-data di daerah dan diolah sesuai dengan kebutuhan masing-masing kementerian dan lembaga untuk pengambilan keputusan yang spesifik.

Ia menambahkan adanya temuan kasus di 126 kabupaten/kota merupakan hasil investigasi epidemiologis dari Dinas Kesehatan setempat.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebagian besar peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di sejumlah daerah dalam tiga pekan terakhir disumbang dari aktivitas sekolah dan takziyah (melayat).

"Minggu lalu berdasarkan observasi Kementerian Kesehatan ada 126 kabupaten/kota yang kasusnya naik, beberapa di antaranya ada juga yang sudah tiga minggu berturut-turut naik," kata Menkes Budi.

Atas situasi tersebut, Kemenkes melakukan pendalaman dan sebagian besar kenaikan kasus COVID-19 karena adanya kasus positif di sekolah dan takziyah.

Kemenkes bersama Kemendikbudristek, kata Budi, mengupayakan konsolidasi sehingga situasi tersebut dapat diselesaikan pada pekan ini.

Konsolidasi yang dimaksud mendorong surveilans yang lebih proaktif agar program pembelajaran tatap muka di sekolah dapat tetap berjalan.

Baca Juga: Bantul Bakal Sanksi Guru yang Nekat Mengajar meski Positif Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI