Suara.com - Testosteron adalah hormon seks pada pria yang bertanggung jawab atas massa otot dan dorongan seks seseorang. Sayangnya, hormon seks pria ini akan menurun seiring bertambahnya usia.
Seiring bertambahnya usia, kadar testosteron pria cenderung terus menurun sekitar 2 persen setiap tahunnya di antara usia 30 hingga 40 tahun.
Penurunan kadar testosteron ini adalah hal yang normal dan seharusnya tidak menimbulkan masalah kesehatan. Tapi, kekurangan testosteron bisa mempengaruhi pria dari segala usia karean testis tidak memproduksi cukup testosteron.
Beberapa orang dengan defisiensi testosteron, yang disebut hipogonadisme mengalami gejala yang sulit dihadapi. Kurangnya hormon testosteron ini juga bisa menyebabkan kepadatan tulang yang rendah.
Baca Juga: Angka Infeksi Virus Corona Delta Naik, China Batasi Akses Masuk Orang dari Daerah Ini
Pada orang yang lebih tua, beberapa gejala kekurangan testosteron hanya berkaitan dengan bertambahnya usia dan mungkin sulit untuk menghubungkannya dengan penurunan testosteron.
NHS mengatakan bahwa kondisi menurunnya kadar testosteron ini biasanya disebut menopause pada pria. Padahal, itu adalah dua hal yang berbeda.
Karena istilah itu, banyak orang mengira gejala penurunan hormon testosteron pada pria mirip dengan gejala menopause yang dialami wanita.
British Society for Sexual Medicine (BSSM) mengatakan kekurangan hormon testosteron pada pria ini bisa berdampak buruk pada beberapa sistem organ dan mengakibatkan penurunan kualitas hidup yang signifikan, termasuk perubahan fungsi seksual.
Gejala defisiensi hormon testosteron dilansir dari Express, meliputi:
Baca Juga: Ahli: Polusi Udara Bisa Perburuk Kondisi Penyintas Virus Corona Covid-19
- Kelelahan dan kelesuan
- Depresi
- Kecemasan
- Mudah marah
- Libido rendah
- Disfungsi ereksi
- Keringat berlebihan di malam hari
- Konsentrasi dan memori yang lebih buruk
Meskipun gejala kekurangan testosteron dianggap tidak berbahaya, tetapi gejalanya terkadang menyebabkan ketidaknyamanan, mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang secara keseluruhan.
Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan kurangnya hormon testosteron dalam tubuh bisa membantu meringankan gejalanya.