Cakupan Vaksinasi Indonesia Lewati Target WHO, Satgas Covid-19 Apresiasi Masyarakat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 17 November 2021 | 07:45 WIB
Cakupan Vaksinasi Indonesia Lewati Target WHO, Satgas Covid-19 Apresiasi Masyarakat
Petugas menedis menyuntikan vaksin COVID-19 kepada warga penderita Hemofilia atau gangguan pembekuan darah di RSUD Kabupaten Tangerang, Tangerang, Banten, Selasa (31/8/2021). (Suara.com/ Hilal Rauda Fiqry)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah melalui Satgas Covid-19 menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang dengan sadar mau melakukan vaksinasi Covid-19 demi menurunkan laju penularan.

Sebab berdasarkan laporan terbaru, cakupan vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah melampaui target yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Cakupan vaksinasi dosis kedua di tingkat nasional sudah mencapai 40 persen populasi di Indonesia," ujar Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dikutip dari ANTARA.

Ia menyampaikan, pemerintah mengapresiasi peran serta masyarakat dalam program vaksinasi dan berkomitmen untuk terus memperluas cakupan vaksinasi dosis kedua sehingga semakin banyak masyarakat yang terlindungi dari penularan COVID-19.

Baca Juga: Info Vaksin Surabaya 17 November 2021, Ada Vaksinasi Massal di Atlas Sport Club

Siswa sekolah dasar mendapatkan vaksinasi Covid-19 Pfizer di SDN Karawaci 5, Kota Tangerang, Banten. Senin 18/10. ( Suara.com/ Hilal Rauda Fiqry)
Siswa sekolah dasar mendapatkan vaksinasi Covid-19 Pfizer di SDN Karawaci 5, Kota Tangerang, Banten. Senin 18/10. ( Suara.com/ Hilal Rauda Fiqry)

"Bagi masyarakat yang belum menerima vaksin dosis kedua agar dapat segera mengaksesnya, dan bagi mereka yang sudah agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam segala aktivitas yang dilakukan," tuturnya.

Meski vaksinasi sudah melampaui target WHO, Wiku tetap meminta seluruh pemerintah daerah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi sebagai modal menghadapi potensi lonjakan kasus.

"Cakupan vaksin penting sebagai modal menghadapi lonjakan kasus yang mulai terjadi, dan harus diupayakan tercapai sebelum terjadinya lonjakan ketiga," ujarnya.

Ia mengemukakan, jika melihat perkembangan kasus di tingkat nasional terdapat 29 persen atau 37 kabupaten/kota di Jawa Bali yang kasusnya meningkat dibandingkan pekan sebelumnya.

Sementara itu, terdapat 43 kabupaten kota di Jawa-Bali atau sebesar 34 persen mengalami peningkatan jumlah orang yang dirawat.

Baca Juga: Waduh! Satgas Covid-19 Ungkap Banyak Negara Alami Kenaikan Kasus Jelang Akhir Tahun

"Di saat kasus mengalami peningkatan dan sudah semakin banyak orang dirawat, sayangnya laju vaksinasi mengalami penurunan selama tujuh minggu terakhir," ujarnya.

Menurut Wiku, penurunan vaksinasi utamanya terjadi pada vaksin merek Sinovac. Sayangnya, kata dia, penurunan vaksin merek itu tidak dibarengi dengan peningkatan vaksinasi pada vaksin merk lainnya, yaitu Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Sinopharm.

"Saya juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak memilih-milih merk vaksin yang digunakan," ucapnya.

Ia menegaskan, semua jenis vaksin yang masuk dan beredar di Indonesia sudah dipastikan keamanan, kualitas dan efektivitasnya berdasarkan uji yang dilakukan oleh Badan POM dan pemantauan instansi serta organisasi profesi terkait.

Sementara itu, Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 85.370.684 orang telah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap sebanyak dua kali penyuntikan hingga Selasa (16/11) siang.

Sementara yang telah menjalani vaksinasi pertama sebanyak 131.292.871 orang. Sebanyak 1.194.166 orang tenaga kesehatan telah mendapatkan vaksin COVID-19 pemicu kekebalan tubuh per Selasa (16/11) ini.

Pemerintah menargetkan 208.265.720 orang sebagai sasaran vaksinasi COVID-19 di seluruh wilayah di Indonesia. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI