Polusi Udara Mengancam Nyawa Pekerja, India Tutup Perkantoran di New Delhi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 16 November 2021 | 11:48 WIB
Polusi Udara Mengancam Nyawa Pekerja, India Tutup Perkantoran di New Delhi
Polusi udara di Delhi, India. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polusi udara yang terjadi di India sudah dalam tahap membahayakan. Inilah menjadi alasan Mahkamah Agung (MA) India memerintahkan otoritas untuk menutup perkantoran di New Delhi dan sekitarnya akibat pencemaran udara.

Penutupan itu memaksa jutaan pegawai untuk bekerja dari rumah (work from home/WFH).

Perintah tersebut dikeluarkan setelah pemerintah kota New Delhi mengambil tindakan darurat pada Sabtu untuk menutup sekolah dan gedung perkantoran selama empat hari.

"Kami mengarahkan pusat dan negara-negara bagian di wilayah ibu kota nasional untuk menerapkan WFH sementara waktu," kata Ketua MA NV Ramana yang memimpin majelis hakim menyidangkan petisi dari seorang warga kota.

Ilustrasi gedung-gedung di New Delhi, India. (Shutterstock)
Ilustrasi gedung-gedung di New Delhi, India. (Shutterstock)

Mahkamah juga meminta langkah-langkah mendesak untuk mengendalikan kebakaran limbah pertanian di negara bagian Haryana, Punjab dan Uttar Pradesh yang bertetangga dengan New Delhi.

Kebakaran itu disulut oleh ratusan ribu petani yang membersihkan lahan untuk musim tanam baru.

"Kami ingin tindakan untuk mengatasi masalah ini," kata Hakim Agung Surya Kant.

Meski MA tidak menetapkan tenggat bagi pemerintah untuk mengambil tindakan, sidang berikutnya akan membahas masalah polusi pada Rabu.

Upaya India untuk mengurangi pembakaran limbah pertanian --sumber polusi udara selama musim dingin-- hanya membuahkan hasil sedikit, kendati telah mengeluarkan miliaran rupee selama empat tahun terakhir.

Baca Juga: Gegara Polusi Udara Parah, Jutaan Pegawai Kantor Di New Delhi Kerja WFH

Indeks pencemaran udara di Delhi pada Senin berada pada level 343 dari skala 500, sebuah kondisi "sangat buruk" yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan jika terpapar terus menerus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI