Jangan Lengah, Pakar Ingatkan Ancaman Pneumonia Anak di Tengah Pandemi COVID-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 15 November 2021 | 10:05 WIB
Jangan Lengah, Pakar Ingatkan Ancaman Pneumonia Anak di Tengah Pandemi COVID-19
Ilustrasi pneumonia [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hasil penelitian menunjukkan 70 persen kasus pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri lebih sering menyebabkan kasus pneumonia menjadi berat. Bakteri yang paling sering jadi penyebab pneumonia adalah streptococcus pneumonia (pneumokokus) dan haemophilus influenza type b (Hib).

Pneumonia bisa diobati dengan pemberian antibiotik dan perawatan pasien. Namun, pencegahan penyakit pneumonia bisa dilakukan dengan vaksinasi. Vaksin yang dapat mencegah pneumonia pada bayi di antaranya DPT, campak, Hib, dan pneumokokus.

Ketiga vaksin pertama yang disebutkan di atas sudah masuk masuk dalam program vaksinasi dasar yang digratiskan oleh pemerintah bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Namun, pada 22 Juni lalu pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa vaksinasi pneumokokus konjugasi (PCV) juga diberikan sebagai program imunisasi dasar bagi seluruh anak di Indonesia.

Implementasi vaksinasi PCV secara nasional akan dimulai tahun depan dengan pemberian tiga dosis yakni saat anak berusia dua bulan, tiga bulan, dan 12 bulan.

Vaksinasi PCV dilakukan introduksi di delapan wilayah di Provinsi Jawa Timur pada Juni 2021 dan enam wilayah di Provinsi Jawa Barat pada Juli 2021.

“Semula vaksinasi PCV secara nasional direncanakan pada 2024, tapi ini bisa dimajukan ke 2022. Tentunya ini akan menjadi berkah luar biasa bagi seluruh anak Indonesia,” kata Prof. Cissy yang pernah menjabat sebagai Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Berdasarkan hasil penelitian, bakteri pneumokokus menjadi penyebab sekitar 50 persen kasus pneumonia di Indonesia. Infeksinya bakteri tersebut mudah menular melalui percikan liur atau droplet.

Bakteri pneumokokus bisa menginfeksi seseorang tanpa menimbulkan gejala, namun orang tersebut dapat menularkan kepada orang lain yang kondisi tubuhnya lebih rentan seperti anak balita dan kaum lanjut usia.

Baca Juga: Hari Pneumonia Sedunia: Mudah Terpapar, Lansia Sangat Dianjurkan Segera Vaksin Pneumonia

Selama ini, vaksinasi PCV hanya bisa diakses oleh masyarakat di fasilitas kesehatan dengan biaya mandiri sekitar sekitar Rp700.000 per satu dosis, padahal dosis lengkap vaksinasi PCV membutuhkan tiga kali suntikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI