Angka Kematian COVID-19 Turun, dr Reisa Broto Asmoro: Berkat Upaya Bersama

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 13 November 2021 | 16:36 WIB
Angka Kematian COVID-19 Turun, dr Reisa Broto Asmoro: Berkat Upaya Bersama
Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dokter Reisa Broto Asmoro. (Youtube BNPB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Turunnya angka kematian karena COVID-19 menurut pakar tidak bisa dilepaskan dari upaya pengendalian yang dilakukan pemerintah, sektor swasta, dan terutama masyarakat.

Menurut juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro, kerja sama yang dilakukan semua pihak dalam masyarakat berhasil membantu menekan jumlah angka kematian akibat COVID-19.

"Upaya bersama manajemen rumah sakit, pemerintah daerah, Satgas COVID-19 di BNPB, Kemenkes RI dan bahkan elemen kampung tangguh membantu rumah sakit melalui masa-masa kritis dengan menekan sebanyak mungkin korban," kata dia dikutip dari ANTARA.

Ia mengatakan rumah sakit yang mulanya banyak merawat pasien COVID-19 hingga ribuan jiwa, saat ini hanya merawat beberapa pasien sehingga rumah sakit mampu melewati masa kritis dan menekan jumlah korban jiwa.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sekolah Kulon Progo Masih Bertambah, Terbaru 42 Siswa Dinyatakan Positif

Sejumlah pekerja menunggu bus di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (3/11/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Sejumlah pekerja menunggu bus di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (3/11/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Menurut dia, penurunan jumlah pasien itu akhirnya berdampak pada penggunaan instalasi-instalasi yang dimiliki rumah sakit, sehingga dapat mulai digunakan oleh pasien yang menderita penyakit menular lain.

Dapat dialihkannya fungsi instalasi itu, juga terjadi karena adanya keputusan berat yang diambil oleh pihak manajemen rumah sakit yang sebelumnya mengubah paviliun menjadi tempat pelayanan terpadu COVID-19, seperti yang dilakukan oleh RSUD Saiful Anwar di Malang, Jawa Timur.

“Itulah prinsip isolated and contain. Isolasi dan bendung penularan yang kemudian diterjemahkan oleh manajemen ke dalam bentuk hospital disaster and pandemic plan, sebuah dokumen kesiapsiagaan yang menjadi rujukan penanganan COVID-19 di rumah sakit tersebut,” kata dia.

Ia juga menyebutkan selain melakukan penampungan, untuk memberikan kenyamanan dan meningkatkan keselamatan pasien, rumah sakit turut menyediakan pelayanan telemedicine yang dapat membantu mengurangi adanya mobilitas dan kontak fisik tenaga kesehatan di lingkungan rumah sakit.

Selain tindakan yang diambil oleh pihak rumah sakit, kampung tangguh juga berperan dalam penurunan angka kematian melalui pembukaan akses dan jaringan komunikasi pada berbagai pihak.

Baca Juga: Perbatasan Internasional Baru Buka, Thailand Laporkan 7.300 Kasus COVID-19 Dalam Sehari

Akibatnya, warga dapat dengan mudah mengakses ambulans, rumah sakit dan informasi akurat yang diberikan oleh pemerintah pusat.

Melalui kampung tangguh, ketangguhan warga juga diwujudkan dalam pembangunan sarana dan prasarana olahraga yang dibangun atas prinsip gotong royong dan kekompakan warga sekitar.

Ia mengatakan adanya kerja sama dari semua pihak dapat membuat penanganan pandemi semakin membaik, sehingga Indonesia dapat membangun resistensi ketahanan kesehatan yang lebih kuat.

“Pandemi memberikan hikmah agar kita membangun resistensi ketahanan kesehatan lebih tangguh dari sebelumnya,” ujar Reisa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI