Pandemi Munculkan Inovasi dalam Layanan Kesehatan Rumah Sakit

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 12 November 2021 | 23:52 WIB
Pandemi Munculkan Inovasi dalam Layanan Kesehatan Rumah Sakit
Layanan Kesehatan Berbasis Digital. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 menimbulkan inovasi terobosan dalam hal digitalisasi, termasuk dalam hal pemberian layanan kesehatan di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo atau RSCM.

Salah satu perubahan yang dirasakan yakni sistem pendaftaran online dan pendaftaran terpadu, mulai dari rawat jalan yang terintegrasi ke layanan admisi, penunjang, dan lain-lain, yang telah memangkas secara signifikan waktu tunggu pasien.

Dengan sistem itu, pihak rumah sakit mengaku menjadi lebih baik dalam mengontrol protokol kesehatan selama pandemi.

Hasilnya, antrean di rumah sakit tidak lagi terlalu menumpuk dan dapat diatur jaga jarak. Kemudian, ketika pasien dan tenaga kesehatan menjadi pihak yang sama-sama rentan, digitalisasi telah memberikan kemudahan bagi kami untuk bekerja dengan lebih cepat dan akurat untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

Baca Juga: Demi Pulihkan Ekonomi di 2022, Mandiri Institute Ajak Warga NU Cegah Penularan Covid-19

Untuk itulah, Direktur Utama Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Lies Dina Liastuti , Sp.JP(K), MARS. mengatakan pihak RSCM ingin menghadirkan aplikasi layanan kesehatan terintegrasi dan menjangkau masyarakat di luar sana.

"Aplikasi yang kita kembangkan itu yang banyak sekali ternyata tidak terintegrasi. Bagaimana caranya ini menjadi satu klik," katanya dalam sebuah acara kesehatan yang digelar daring, Jumat (12/11/2021), mengutip dari Antara.

Lies mengatakan, telekonsultasi SiapDok RSCM menjadi salah satu terobosan dengan memastikan kedaulatan data menjadi kunci, di mana semua pasien terhubung dengan rekam medik sehingga bisa dilakukan telusur oleh surveyor dan ditangani professional oleh dokter di rumah sakit.

Dia mencatat, layanan ini selama April-Agustus 2021 diakses sekitar 1769 orang pasien. Lies berharap, nantinya seluruh pasien di RSCM Pusat bisa juga memanfaatkan layanan ini.

Berbicara mengenai digitalisasi dalam pelayanan kesehatan, Lies mengakui hal ini tak mudah. Menurut dia, banyak menghadapi kendala dan tantangan, mulai dari keterbatasan tenaga IT dan anggaran.

Baca Juga: 87 Persen Ibu Merasa Penat Selama Pandemi, Begini Saran Psikolog Mengatasinya

"Tantangan buat kami dan rumah sakit lain bagaimana bisa terealisasi sambil (melakukan) proteksi terhadap data, data pasien bersifat rahasia," tutur Lies.

Untuk itu, dia menilai perlunya bekerja sama dengan mitra demi mewujudkan smart hospital dan mengakomodir kepentingan pasien sehingga mereka bisa mendapatkan layanan kesehatan terbaik.

Terkait telekonsultasi, Head of Medical Good Doctor Technology Indonesia, dr. Adhiatma Gunawan, mengatakan layanan ini bisa membantu masyarakat mendapatkan askes layanan kesehatan di saat sedang terjadi overload capacity di rumah sakit, dan juga membantu masyarakat untuk lebih proaktif terhadap manajemen kesehatan dirinya.

Dia menilai, kolaborasi layanan menjadi hal yang penting dan perlu dilaksanakan. Integrasi data dengan berbagai pemangku kepentingan juga tentunya akan terhubung dengan lebih mudah.

"Untuk implementasi hal serupa tentu membutuhkan tidak hanya regulasi dari pemerintah, namun juga kesiapan infrastuktur dan teknologi dan juga tenaga yang ada, sehingga fasyankes dapat memberikan layanan telemedisin juga,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI