Suara.com - Melalui permainan, anak usia dini perlu diberi pelatihan stimulus yang sesuai dengan usianya, salah satunya dengan cara sensory play.
Tapi sayangnya, sangat sedikit orangtua yang belum paham apa itu sensory play untuk anak?
Melalui siaran pers Cussons Bintang Kecil 2021, Jumat (12/11/2021) Therapeutic Play Practitioner dan Montessori, Grace Melia mengatakan bahwa sensory play tidak lepas dari rangsangan terhadap 5 panca indera manusia.
Panca indera yang meliputi penglihatan dengan mata, pendengaran dengan telinga, penciuman dengan hidung, perasa dengan lidah, perabaan dengan kulit, pergerakan dengan proprioseptif: otot dan sendi, serta keseimbangan dengan vestibular telinga bagian dalam.
Baca Juga: Dinyinyiri Gegara Beli Mainan Seharga Rp 10 Juta, Balasan Pria Ini Bikin Kena Mental
Nah, 5 panca indera ini, kata Grace bisa mulai dirangsang sejak anak usia dini, agar perkembangan otak anak lebih terlatih melalui kegiatan sensory play.
"Adapun kata “play” diartikan sebagai bermain. Jadi sensory play adalah permainan yang merangsang perkembangan panca indera anak dengan mengajak mereka aktif dalam sebuah format permainan," tutur Grace.
Ia menambahkan, cara melakukan sensory play juga tidak sulit dan bisa dilakukan di rumah, dengan berbagai ide yang dicetuskan orangtua menggunakan berbagai barang yang ada di rumah.
"Sensory play juga bisa memanfaatkan barang yang sudah ada di rumah atau bahkan terkadang cukup dengan aktif bermain bersama dalam pretend play. Sebuah bentuk permainan yang tidak banyak memerlukan persiapan,” ungkap Grace.
Berikut ini jenis permainan sensory play, yang sesuai usia anak yang bisa dilakukan orangtua:
Baca Juga: Gemas, Bocah 4 Tahun Hubungi Polisi untuk Berbagi Mainan Baru
- Pada usia newborn (0 hingga 1 tahun)
Pada usia ini bayi dapat mulai mengingat hal-hal yang ditangkap oleh indera penglihatan, penciuman, perasa dan pendengaran.
Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk menstimulasi memori dengan melakukan pretend play atau role play dan mengajak anak bermain cilukba.
- Bayi di atas umur 1 tahun (1 hingga 2 tahun)
Kategori usia ini sudah lebih banyak mengenali jenis-jenis stimulasi. Ia dapat bermain secara simbolik dan menggunakan lebih banyak variasi benda dalam bermain.
Bermain dengan boneka atau benda dengan fungsi yang dapat dilihat sehari-hari dan menjadikannya fasilitas bermain dapat membantu merangsang imajinasi bayi secara optimal.
Selain itu orang tua juga dapat mengajak anak bermain edible sensory play dan kegiatan buka tutup.
- Bayi di umur 2 hingga 3 tahun
Pada usia ini biasanya anak mengalami pertumbuhan yang tergolong pesat terkait minta dan juga keterampilannya. Semua hal yang dapat dilihat, dirasakan dan didengar bisa menjadi alat untuk merangsang keterampilan, minat dan bakat masing-masing anak.
Di tahap ini anak sudah bisa diajak mengenal warna melalui aktifitas seperti nail coloring dan juga membuat DIY mainan seperti instrumen musik ataupun memotong menggunakan alat pemotong yang aman untuk anak.