Suara.com - Situasi Pandemi Covid-19 yang telah melanda di Indonesia, tidak membuat inovasi kesehatan mengendur. Sebaliknya, pandemi Covid-19 mampu menjadi katalis atau faktor yang mempercepat lahirnya berbagai inovasi dan teknologi kesehatan.
Hal itu terlihat dari ajang pentas inovasi karya anak bangsa di bidang kesehatan, Indonesia Healthcare Innovation Awards (IHIA) V-2021 kini memasuki babak final 10 besar.
Selanjutnya akan dilakukan proses penilaian untuk menetapkan peraih Platinum award, Gold award & Silver award.
"Agenda tahunan ini, menjadi salah satu bukti komitmen kami (IndoHCF-red) untuk terus mendukung dan berkontribusi terhadap pembangunan kesehatan Indonesia untuk mewujudkan bangsa yang maju, mandiri serta sejahtera lahir dan batin,” ungkap Ketua Umum IndoHCF, Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS di Jakarta, dalam keterangannya.
Baca Juga: 87 Persen Ibu Merasa Penat Selama Pandemi, Begini Saran Psikolog Mengatasinya
IHIA V-2021 memberikan penghargaan dalam lima kategori inovasi yaitu: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Mutu Pelayanan Kesehatan (MPK), Alat Kesehatan (ALKES) dan Teknologi Informasi Kesehatan (TIK).
Ajang tahunan yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibilty (CSR) PT IDS Medical Systems Indonesia (idsMED Indonesia) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI , BKKBN dan organisasi/institusi di bidang kesehatan lainnya diselenggarakan dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional, dengan tema “Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku”.
IHIA V-2021 sendiri dirangkai dengan agenda lainnya yakni Indonesia Healthcare Innovation Expo (IHIE II- 2021) dan IndoHCF Annual Scientific Meeting (IASM VIII-2021).
"Agenda tahunan ini, menjadi salah satu bukti komitmen kami (IndoHCF-red) untuk terus mendukung dan berkontribusi terhadap pembangunan kesehatan Indonesia untuk mewujudkan bangsa yang maju, mandiri serta sejahtera lahir dan batin,” ungkap Ketua Umum IndoHCF, Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS di Jakarta, Jumát (12/11).
Situasi pandemi Covid-19, lanjut Supriyantoro, menjadi titik tolak bagi inovator-inovator Indonesia untuk membangun industri alat kesehatan dan obat yang selama ini masih banyak bergantung pada impor. Harapannya, IHIA V-2021, mampu mempercepat kemandirian Indonesia dalam hal sarana, prasarana, serta infrastruktur kesehatan yang kuat.