Suara.com - Jika Anda salah stau pecinta teh atau kopi, maka Anda beruntung. Karena, sebuah penelitian menunjukkan minum teh atau kopi berkontribusi pada risiko demensia yang lebih rendah.
Orang yang minum teh atau kopi 11 cangkir seminggu, rata-rata memiliki risiko demensia yang lebih rendah dibandingkan mereka yang hanya minum 9 cangkir seminggu.
Tapi, bukan hanya teh dan kopi yang memiliki efek menguntungkan. Konsumsi makanan sehat yang lebih tinggi juga membantu menangkal berbagai penyakit berbahaya.
Studi ini mengamati 1.059 orang di Yunani dengan usia rata-rata 73 tahun yang tidak menderita demensia.
Baca Juga: WHO: Semua Orang Harus Hidup Berdampingan dengan Virus Corona Covid-19
Setiap orang diminta menjawab kuesioner mengenai frekuensi makanan diet mereka selama sebulan terakhir.
Pertanyaan dalam kuesioner ini termasuk juga berapa banyak mereka mengonsumsi produk susu, sereal, buah-buahan, daging, ikan, lemak, permen dan kacang-kacangan.
Mereka yang memiliki skor -1,76 atau di bawahnya mungkin telah mengonsumsi makanan tidak sehat. Mereka hanya mengonsumsi 9 porsi buah, 10 sayuran, dua kacang polong dan 9 cangkir teh atau kopi per minggu.
Sedangkan, mereka yang memiliki skor tertinggi 0,21 dan lebih makan 20 porsi buah, 19 sayuran, 4 kacang-kacangan dan minum 11 cangkir teh atau kopi per minggu.
Kemudian, para peneliti melacak peserta selama 3 tahun, di mana 6 persen di antaranya mengembangkan demensia. Setiap penurunan satu poin dalam skor diet menyumbang 21 persen peningkatan risiko demensia.
Baca Juga: Peneliti: Orang Usia 50 Tahun Hasilkan Antibodi Virus Corona Covid-19 Lebih Tinggi
Mereka yang berada di sepertiga terbawah tiga kali lebih mungkin mengembangkan demensia daripada mereka yang berada di sepertiga teratas.
Para ilmuwan mengatakan itu adalah efek anti-inflamasi dari diet sehat yang cenderung menekan risiko demensia.
Makanan ini kaya akan vitamin dan mineral, yang dapat melindungi sel dari kerusakan dan mencegah peradangan dalam tubuh.
Sedangkan, secangkir teh mengandung antioksidan yang disebut katekin, paling banyak terdapat dalam teh hijau.
Lalu, secangkir kopi penuh dengan senyawa yang telah dikaitkan dengan efek antioksidan dan anti-inflamasi pada kebanyakan orang.
Dua minuman ini telah terbukti protektif terhadap demensia pada beberapa kesempatan. Sebaliknya, makanan yang banyak diproses dengan lemak jenuh, gula, dan garam dapat memicu peradangan di dalam tubuh.
"Mungkin ada beberapa nutrisi yang mudah ditemukan di rumah untuk membantu melawan peradangan dan menyebabkan Penuaan otak," kata Dr Nikolaos Scarmeas dikutip dari The Sun.
Diet adalah faktor gaya hidup yang dapat Anda ubah dan berperan dalam memerangi peradangan, salah satu jalur biologis yang berkontribusi terhadap risiko demensia dan gangguan kognitif.
Diet bukanlah satu-satunya elemen yang bisa menentukan risiko demensia. Tidak merokok, tetap aktif secara mental dan fisik, membatasi alkohol dan menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap terkendali bisa menjaga kesehatan kognitif tetap terkendali.
Dua jenis diet yang dipelajari dan bisa menurunkan risiko Alzheimer adalah diet DAH dan diet mediterania. Kedua jenis diet itu membatasi daging merah dan fokus pada buah dan sayuran, biji-bijian dan lemak sehat seperti kacang-kacangan dan minyak zaitun.