Agar Pandemi Segera Jadi Endemi, Satgas Covid-19 Ingin Tekan Angka Kematian

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 10 November 2021 | 17:20 WIB
Agar Pandemi Segera Jadi Endemi, Satgas Covid-19 Ingin Tekan Angka Kematian
Ilustrasi PPKM di masa pandemi Covid-19. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga saat ini terus berupaya menurunkan angka kematian karena Covid-19, agar Indonesia segera kluar dari pandemi.

"Kita harus tetap menyadari bahwa satu nyawa pun terhitung sangat berharga. Jika tujuan kita adalah endemi COVID-19, maka kita tidak dapat mentoleransi bahkan satu kematian pun," kata juru bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dikutip dari situs resminya.

Perkembangan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia terus membaik. Jika melihat periode tanggal 1-7 November 2021, tercatat kasus positif menurun sebesar 12,2 persen dibandingkan minggu lalu. Dan penurunan minggu ini menjadi yang ke-16 berturut-turut dari puncak kasus kedua pada bulan Juli lalu.

Wiku menegaskan seiring dengan menurunnya angka kasus positif, angka kematian juga terus menurun. Bahkan penurunannya di minggu ini lebih rendah dari penurunan angka kasus positif yaitu turun 31,7 persen. Dan juga, yang perlu diperhatikan pada kasus aktif, yang harus diutamakan penanganannya agar pasien sembuh sepenuhnya baik yang di rumah sakit maupun isolasi mandiri di rumah.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Minta Pemda Sosialisasi Aturan Terbaru Terkait Kebijakan PPKM

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat jam pulang kerja di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (3/11/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat jam pulang kerja di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (3/11/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Selanjutnya, pada perkembangan pada minggu ini, sayangnya terdapat 5 provinsi mencatatkan kenaikan kasus positif tertinggi jika dibandingkan minggu sebelumnya. Yaitu Papua Barat naik 100 kasus, DI Yogyakarta naik 77 kasus, DKI Jakarta naik 46 kasus, Sulawesi Tenggara naik 7 kasus dan Kepulauan Bangka Belitung naik 5 kasus.

Wiku menekankan, bahwa meskipun penambahan ini terbilang sedikit, namun harus dicermati. Jika dibandingkan provinsi lain yang tidak mengalami kenaikan kasus, maka penambahannya terbilang besar.

Sementara pada angka kematian minggu ini, ada 5 provinsi mencatatkan kenaikan tertinggi. Kelimanya, Sulawesi Utara naik 5 kematian, Sumatera Barat naik 3 kematian, Sulawesi Selatan naik 2 kematian, Riau naik 2 kematian dan Kalimantan Barat naik 1 kematian.

"Sekali lagi, jumlah ini mungkin bisa dikatakan sangat sedikit tidak lebih dari 5 orang meninggal dalam 1 minggu. Namun kita tidak bisa mentoleransi 1 kematian pun," tegas Wiku.

Di samping itu, terdapat 5 provinsi dengan jumlah kasus aktif tertinggi minggu ini. Yaitu Jawa Tengah ada 1.650 kasus, Papua ada 1.629 kasus, Jawa Barat ada 1.568 kasus, DKI Jakarta ada 1.536 kasus dan Kalimantan Utara ada 738 kasus aktif.

Baca Juga: Distribusi Vaksin Covid-19 Indonesia Belum Merata ke Pedalaman

"Kepada Gubernur dari kelima provinsi ini mohon diingat bahwa provinsi-provinsi ini menjadi penyumbang terbanyak kasus aktif di tingkat nasional," tambah Wiku.

Karena, apabila ketiga indikator tersebut diantaranya kasus positif, meninggal dan kasus aktif ini dapat segera diturunkan, maka perkembangan kasus COVID-19 tingkat nasional akan membaik.

"Dan kita akan semakin siap menuju endemi COVID-19," pungkas Wiku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI