Peneliti: Orang Usia 50 Tahun Hasilkan Antibodi Virus Corona Covid-19 Lebih Tinggi

Rabu, 10 November 2021 | 08:33 WIB
Peneliti: Orang Usia 50 Tahun Hasilkan Antibodi Virus Corona Covid-19 Lebih Tinggi
Ilustrasi virus Corona Covid-19, antibodi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti telah menemukan bahwa orang yang berusia 50 tahun ke atas menghasilkan lebih banyak antibodi terhadap virus corona Covid-19 dibandingkan lainnya.

Dalam studi baru yang diterbitkan di Nature's Scientific Reports, sekelompok ahli kimia Kanada yang dipimpin oleh Univerite de Montreal memeriksa sampel laboratorium pasien yang telah pulih dari infeksi virus corona Covid-19 ringan.

Tujuan pemeriksaan sampel ini adalah menentukan infeksi alami atau suntik vaksin Covid-19 yang menghasilkan antibodi terhadap virus corona Covid-19 lebih protektif.

Saat orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 ringan suntik vaksin Covid-19, tingkat antibodi dalam darahnya berlipat ganda dibandingkan orang yang terinfeksi virus corona tapi tidak vaksinasi.

Sebanyak 30 orang dewasa di Kanda yang positif virus corona Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit terdaftar dalam penelitian ini selama 2 hingga 3 Minggu setelah didiagnosis pada 2020 lalu, sebelum munculnya varian Beta, varian Delta dan varian Gamma.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19, antibodi. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19, antibodi. (Pixabay)

Para peneliti mengumpulkan sampel darah pasien setelah 4 dan 16 minggu didiagnosis positif virus corona Covid-19. Para peserta dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan usia.

Kemudian, tingkat antibodi diukur dengan protein lonjakan varian virus corona. Kelompok tersebut melaporkan respons humoral berkelanjutan terhadap protein lonjakan varian di antara orang dewasa Kanada yang tidak dirawat di rumah sakit.

Selain itu, respons tersebut menghambat interaksi antara protein lonjakan varian dan reseptor ACE-2, yang bertindak sebagai reseptor untuk virus corona Covid-19 selama lebih dari 16 minggu didiagnosis positif virus corona Covid-19.

Kecuali, para pasien yang berusia 18-49 tahun. Mereka menunjukkan tidak ada penghambatan interaksi antara protein reseptor dan lonjakan varian virus corona.

Baca Juga: Studi Suntik Vaksin Flu Bisa Cegah Infeksi Parah Virus Corona Covid-19

Hubungan yang diukur antara protein lonjakan varian virus corona serta antibodi dari serum darah mereka yang telah terinfeksi virus corona dan vaksinasi, hasil tetap tidak berubah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI