Suara.com - Produsen obat asal Bangladesh akan segera mulai menjual obat generik Covid-19 buatan Merck, Molnupiravir, menjadi yang pertama di dunia. Obat tersebut diklaim bisa menjadi harapan baru dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Perusahaan Beximco Pharmaceuticals akan menjual Molnupiravir generik di Bangladesh sebelum lakukan ekspor. Obat versi generik tersebut telah menerima izin penggunaan darurat dari regulator obat Bangladesh.
Obat generik seperti Beximco's disebut menjadi obat bermerek yang lebih murah sehingga bantu memperluas akses perawatan di negara-negara miskin.
Molnupiravir, yang dikembangkan oleh Merck dan Ridgeback Biotherapeutics itu juga telah menerima persetujuan pertama secara global dari Inggris pada minggu lalu. Selanjutnya, sedang dalam tinjauan peraturan di Amerika Serikat dan Eropa.
Baca Juga: Selandia Baru Izinkan Penggunaan Baricitinib untuk Obati COVID-19
"Kami percaya (Molnupiravir generik) dapat memainkan peran penting dalam memerangi pandemi, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana akses ke vaksin terbatas," kata Managing Director Beximco Nazmul Hassan dalam sebuah pernyataan dikutip dari Channel News Asia.
Obat tersebut akan dijual dengan harga eceran maksimal 70 taka (US$ 0,82 atau sekitar Rp 11.700) per kapsul, kata perwakilan Beximco. Perusahaan masih berusaha akan menurunkan harga.
Pemerintah AS telah membeli 1,7 juta kursus Molnupiravir dengan harga US$700 per kursus. Banyak negara Asia juga telah memesan obat tersebut dengan harga lebih murah.
Sejumlah perusahaan berlomba mengembangkan obat untuk memerangi pandemi selain vaksin, tetapi hanya sedikit yang mengembangkan pil oral yang mudah dicerna.
Molnupiravir telah diawasi dengan ketat sejak data awal pada bulan lalu. Hasil uji klinik menunjukkan bahwa malnupiravir dapat mengurangi separuh risiko kematian atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang paling berisiko mengembangkan infeksi Covid-19 yang parah.
Baca Juga: Inggris Jadi Negara Pertama di Dunia yang Izinkan Penggunaan Obat Covid-19 Ini