Studi: Terlalu Banyak Duduk Berkaitan dengan Kecenderungan Perasaan Depresi

Selasa, 09 November 2021 | 19:43 WIB
Studi: Terlalu Banyak Duduk Berkaitan dengan Kecenderungan Perasaan Depresi
Ilustrasi duduk (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus corona membuat banyak orang menjadi kurang aktif. Selain karena banyak tempat olahraga di tutup, bekerja atau belajar di rumah juga membuat aktivitas menjadi terbatas.

Tapi siapa sangka jika kurangnya aktivitas berdampak pada kesehatan mental kita.

Ada dua studi yang dilakukan selama April hingga Juni 2020 menunjukkan orang yang menghabiskan banyak waktunya untuk duduk cenderung memiliki perasaan depresi yang tinggi, menurut Medical Xpress.

Dalam studi ini, asisten profesor kinesiologi di Iowa State University Jacob Meyer dan rekannya menganalisis lebih dari 3000 hasil survei.

Baca Juga: 3 Tipe Teman yang Perlu Kamu Blacklist, Mereka Perusak Mental!

Para peserta studi melaporkan sendiri berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk melakukan aktivitas, termasuk duduk, berolahraga, hingga waktu bermain gadget. Mereka juga diminta untuk membandingkan dengan masa sebelum pandemi.

Ilustrasi duduk menyilang (pexels)
Ilustrasi duduk (pexels)

Menggunakan skala klinis standar, peserta menunjukkan adanya perubahan pada kesejahteraan mental mereka, seperti depresi, kecemasan, stres, serta kesepian.

Data survei menunjukkan peserta yang memenuhi Pedoman Aktivitas Fisik AS (yakni 2,5 hingga 5 jam aktivitas fisik sedang hingga berat tiap minggu) sebelum pandemi menurunkan aktivitas mereka sebesar 32%, tak lama setelah lockdown berlaku. Mereka juga mengaku lebih merasa tertekan, cemas dan kesepian.

Dalam studi kedua, Mayer tetap menemukan adanya hubungan antara waktu duduk yang tinggi dengan depresi.

"Orang-orang menyesuaikan diri dengan kehidupan di masa pandemi. Tetapi bagi orang yang lebih sering menghabiskan waktu untuk duduk, gejala depresi mereka rata-rata tidak pulih dengan cara yang sama seperti peserta lain," jelas Meyer.

Baca Juga: Catat! Ini Dua Kunci Utama Miliki Kesehatan Fisik dan Mental yang Baik

Tetapi, menurut Meyer hal ini perlu diselidiki lagi. Sebab, belum diketahui secara pasti bagaimana kedua hal tersebut saling berhubungan.

"Mungkin saja orang yang tertekan lebih banyak duduk atau orang yang lebih banyak duduk menjadi lebih tertekan. Atau mungkin ada beberapa faktor lain yang tidak diidentifikasi oleh para peneliti," sambungnya.

Namun, dari studinya Meyer menyarankan agar orang-orang mulai menghentikan kebiasaan duduk dalam waktu lama ini. Ia merekomendasikan orang untuk beristirahat dengan berjalan-jalan sebentar sebelum kembali duduk.

"Jika Anda tidak lagi berjalan menyusuri kantor untuk pertemuan langsung, Anda masih dapat menggabungkan istirahat dari duduk dengan berjalan-jalan sebentar sebelum dan sesudah panggilan Zoom," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI