Cegah Kedaluwarsa, Pemda Diminta Jangan Tunda Vaksinasi Covid-19

Selasa, 09 November 2021 | 17:10 WIB
Cegah Kedaluwarsa, Pemda Diminta Jangan Tunda Vaksinasi Covid-19
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di Kediri [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Daerah diminta untuk tidak menunda pemberian vaksin Covid-19. Ini untuk mencegah terjadinya kasus kedaluwarsa, seperti yang sempet terjadi di Kudus, Jawa Tengah.

Kala itu, 4.000 dosis vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca dinyatakan kedaluwarsa. Setiap dosis vaksin yang didistribusikan harus segera dihabiskan guna meningkatkan cakupan vaksinasi dan perlindungan bagi masyarakat.

“Tidak ada kata penundaan dalam percepatan vaksinasi. Semua pihak termasuk pemerintah daerah, diminta segera memanfaatkan setiap dosis vaksin yang tersedia di daerah masing-masing. Segera dihabiskan untuk meningkatkan imunitas masyarakat,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dalam rilis Satgas Penanganan Covid-19, Selasa (9/11/2021).

Johnny menekankan, kejadian yang terjadi di Kudus tidak boleh terulang di daerah lain. Oleh sebab itu, ia mengajak daerah lain untuk bergerak lebih cepat dalam menyalurkan vaksin kepada masyarakat di berbagai pelosok wilayah agar tak ada lagi vaksin yang terbuang sia-sia.

Baca Juga: Waspada! Jangan Cetak Sertifikat Vaksin, Jubir Vaksinasi Kemenkes Jelaskan Bahayanya

Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Pixabay)

“Jangan sampai terulang, ini pembelajaran bagi kita semua,” tegasnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per Selasa (9/11) pagi, capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah mencapai 60,24 persen untuk dosis pertama atau telah mencapai lebih dari 125,4 juta
orang. Dari jumlah tersebut, 79,3 juta orang di antaranya sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap .

Sementara itu, pada kelompok lansia vaksinasi telah diberikan kepada 9 juta orang untuk dosis pertama. Dan vaksinasi dosis lengkap telah diberikan kepada 5,6 juta orang. Adapun, pada kelompok
remaja usia 12 - 17 tahun, vaksinasi dosis pertama telah diberikan kepada 13,1 juta orang dan 8,1 juta orang di antaranya telah mendapat dosis kedua.

“Kami memiliki target capaian vaksinasi 70 persen hingga akhir tahun. Butuh kerja sama sama seluruh pihak untuk meraih cakupan tersebut secara merata. Terutama pada kelompok rentan seperti lansia
yang realisasinya harus terus kita percepat,” kata Johnny.

Di sisi lain, Indonesia kembali kedatangan dosis vaksin sebanyak 4 juta dari Sinovac.
Kedatangan vaksin tersebut merupakan tahap ke-116 sejak Desember 2020 lalu.

Baca Juga: Hits Health: Efek Samping Vaksin Covid-19, Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Bukan Indikator PTM

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan, 4 juta dosis tersebut dalam bentuk vaksin jadi.

"Kali ini sebanyak 4 juta dosis tiba pada siang ini," ujar Usman.

Hingga saat ini, vaksin Sinovac dalam bentuk jadi telah sebanyak sebanyak 100 juta dosis. Sedangkan vaksin Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku sebanyak 153 juta dosis, yang setelah diolah, menghasilkan 124,4 juta dosis vaksin jadi.

Total vaksin jadi Covid-19 yang telah diamankan Indonesia sebanyak 330.378.350 dosis, terdiri dari berbagai jenis merek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI