Suara.com - Sebuah studi awal yang dilakukan oleh perusahaan farmasi Regeneron Pharmaceuticals, mengeklaim bahwa campuran obat antibodi dosis tunggal buatannya mampu mengurangi risiko terpapar COVID-19.
Melansir ANTARA, risiko paparan Covid-19 berkurang hingga 81,6 persen dalam masa 2-8 bulan, menyusul pemberian obat dalam uji coba tahap akhir.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa obat antibodi, REGEN-COV, berpotensi memberikan imunitas tahan lama terhadap infeksi COVID-19, kata Myron Cohen.
Cohen adalah sosok yang memimpin upaya pengembangan antibodi monoklonal untuk Jaringan Pencegahan COVID-19 yang disponsori oleh Institut Kesehatan Nasional AS.
Baca Juga: Pfizer Sebut Obat Covid-19 PAXLOVID Efektif 89 Persen Melawan Infeksi Virus Corona
Kekebalan seperti itu sangat penting bagi penderita gangguan imunitas dan orang-orang yang tidak merespons vaksin, kata perusahaan.
Pengobatan itu sebelumnya menunjukkan pengurangan risiko sebesar 81,4 persen selama bulan pertama setelah diberikan.
Selama masa evaluasi delapan bulan, tidak ada pasien COVID-19 rawat inap dalam kelompok REGEN-COV. Namun, dari kelompok plasebo ada enam orang yang dirawat inap, kata Regeneron.
Regulator kesehatan AS pada Juli memperluas otorisasi REGEN-COV, yang memungkinkan digunakan sebagai obat pencegahan pada orang yang melakukan kontak dengan orang terinfeksi virus, juga pada mereka yang berisiko tinggi terpapar di tempat-tempat seperti panti wreda atau penjara.
REGEN-COV mengantongi izin regulator AS pada November tahun lalu untuk menyembuhkan kasus COVID-19 ringan hingga sedang.
Baca Juga: Obat COVID-19 Molnupiravir Tiba di Indonesia Desember, Harganya di Bawah Rp 1 Juta