Anak 6-11 Tahun Bisa Vaksin Covid-19, Hingga Booster Bukan Untuk Semua Masyarakat

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 08 November 2021 | 20:34 WIB
Anak 6-11 Tahun Bisa Vaksin Covid-19, Hingga Booster Bukan Untuk Semua Masyarakat
Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Pexels// Artem Podrez)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar baik bagi proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Kini anak 6-11 tahun sudah bisa dapat vaksin Covid-19. Orangtua diminta untuk siapkan NIK.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa vaksin Covid-19 booster tidak untuk semua masyarakat. Hanya kelompok tertentu yang akan dapat. Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya.

1. Anak 6-11 Tahun Bakal Dapat Vaksin Covid-19, Orangtua Jangan Lupa Siapkan NIK Anak

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 untuk anak. (Dok. Ema/Suara.com)
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 untuk anak. (Dok. Ema/Suara.com)

Teknis pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun masih disusun oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca Juga: Hore, Covid-19 Menurun, Pertumbuhan Ekonomi di Balikpapan Membaik

Selama program vaksinasi belum dilaksanakan, Kemenkes meminta orangtua untuk memastikan anak telah memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Baca selengkapnya

2. Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun Tidak Akan Jadi Indikator Sekolah Tatap Muka

Sekolah Tatap Muka. (Pexels)
Sekolah Tatap Muka. (Pexels)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun tidak ada kaitannya dengan pelaksanaan sekolah tatap muka. Sehingga, anak tetap bisa kembali sekolah secara langsung meskipun belum divaksinasi.

"Ini tentunya kita berharap orangtua bersabar. Kami sampaikan pembelajaran tatap muka tidak ada berkaitan dengan cakupan vaksinasi pada anak, yang harus kita kejar saat ini adalah bagaimana guru dan tenaga pendidik (sudah tervaksinasi)," kata Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi. M.Epid., dalam webinar Satgas Penanganan Covid-19, Senin (8/11/2021).

Baca Juga: Update Klaster Takziah: Guru MAN 1 Bantul dan Guru TPA di Sanden Jalani Tracing

Baca selengkapnya

3. Menkes: Mohon Maaf Bapak-ibu DPR yang Berpenghasikan Cukup, Vaksin Booster Bayar Sendiri

Menkes: Mohon Maaf Bapak-ibu DPR yang Berpenghasikan Cukup, Vaksin Booster Bayar Sendiri. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA/Devi Nindy)
Menkes: Mohon Maaf Bapak-ibu DPR yang Berpenghasikan Cukup, Vaksin Booster Bayar Sendiri. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA/Devi Nindy)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan kepada anggota DPR agar nantinya menggunakan vaksin booster berbayar. Tentunya ketika vaksin booster di luar dari tenaga kesehatan sudah diizinkan disuntik kepada masyarakat luas. 

Budi mengatakan rencananya, pengadaan vaksin booster itu akan dilakukan pada Desember 2021. Dengan perkiraan pada akhir tahun sudah ada 50 persen dari total masyarakat Indonesia telah menerima vaksin Covid-19 sebanyak dua dosis.

Baca selengkapnya

4. Tidak Untuk Semua, Menkes Ungkap Kelompok Masyarakat yang Dapat Booster Vaksin Covid-19

Tangkapan layar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang dipantau daring, Senin (26/7/2021). (ANTARA/Devi Nindy)
Tangkapan layar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang dipantau daring, Senin (26/7/2021). (ANTARA/Devi Nindy)

Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan mengatakan akan memberikan vaksin booster untuk kelompok masyarakat. Namun, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemberian vaksin penguat atau booster COVID-19 bagi masyarakat umum tidak untuk semua kelompok.

Ia mengatakan bahwa hal tersebut diambil dengan mempertimbangkan kesetaraan vaksinasi di dunia.

Baca selengkapnya

5. Suntikan Booster Vaksin Pfizer Bisa Sebabkan Limfadenopati, Apa Itu?

ilustrasi suntikan booster vaksin Pfizer. [Envato Elements]
ilustrasi suntikan booster vaksin Pfizer. [Envato Elements]

Suntikan booster vaksin Pfizer memiliki formulasi yang tingkat kemanjuran yang sama dengan dua dosis awal vaksin Pfizer sebelumnya. Tapi, suntikan booster vaksin Pfizer ini juga bisa menimbulkan sejumlah efek samping.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), efek samping suntikan booster vaksin Pfizer termasuk muntah, diare, dan demam. Ada pula 3 efek samping yang paling sering terjadi dalam suntikan booster, termasuk nyeri di tempat suntikan, kelelahan dan sakit kepala.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI