Suara.com - Kebanyakan orang yang terkena virus corona mengalami reaksi ringan atau sedang, terutama dengan perlindungan yang diberikan oleh Covid-19.
Namun, mereka yang terinfeksi virus corona masih perlu mewaspadai komplikasi kesehatan, seperti pneumonia. Pneumonia menyebabkan kantung udara di paru-paru terisi dengan cairan dan nanah dan, pada akhirnya, mungkin menjadi lebih sulit untuk bernapas.
Jika infeksi Covid mulai menyebabkan pneumonia, seorang mungkin memperhatikan bahwa memiliki detak jantung yang cepat, catat WebMD. Dilansir dari Express UK, indikasi lain yang mungkin dari komplikasi Covid adalah sesak napas atau sesak napas.
Infeksi virus juga dapat menyebabkan serangan napas cepat, pusing, dan berkeringat banyak.
Baca Juga: Ruang Rawat Covid-19 di RSUP Sanglah Denpasar Kini Kembali Untuk Pasien Umum
Lima tanda pneumonia
- Detak jantung cepat
- Sesak napas atau sesak napas
- Napas cepat
- Pusing
- Berkeringat berat.
Menurut situs kesehatan itu, sekitar 15 persen kasus Covid tergolong parah dengan sekitar lima persen membutuhkan ventilator untuk membantu mereka bernapas.
Virus corona dapat menyebabkan "peradangan parah" di paru-paru karena merusak sel dan jaringan yang melapisi kantung udara.
"Kantung-kantung ini adalah tempat oksigen yang Anda hirup diproses dan dikirim ke darah Anda," tambah WebMD.
"Kerusakan menyebabkan jaringan putus dan menyumbat paru-paru Anda. Dinding kantung bisa menebal, sehingga sangat sulit bagi Anda untuk bernapas."
Baca Juga: Tradisi Mepatung Daging Babi Jelang Galungan di Jembrana Bali
Pneumonia mungkin memerlukan rawat inap di rumah sakit sehingga pasien dapat diobati dengan oksigen dan cairan intravena untuk mencegah dehidrasi.