5 Mitos Kesehatan Ibu dan Anak Dilihat dari Sudut Pandang Dokter

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 08 November 2021 | 16:47 WIB
5 Mitos Kesehatan Ibu dan Anak Dilihat dari Sudut Pandang Dokter
ilustrasi ibu dan anak (pixabay).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak sekali mitos beredar mengenai kesehatan ibu dan anak. Misalnya mitos yang mengatakan bayi tidak boleh keluar rumah sebelum berusia 40 hari karena hal-hal berbau mistis. Ada juga mitos yang mengatakan bahwa ibu yang baru melahirkan tidak boleh tidur siang.

Untuk itu, dr. Nofiyanty Nicolas mencoba membahas mitos-mitos tersebut dari sisi ilmiah. Hal itu ia lakukan dalam acara webinar Komunitas Ibu Canggih @Ibu2Canggih bertajuk "The Power of Ibu-Ibu Canggih".

Lalu, apa saja mitos kesehatan ibu dan anak yang dibahas dalam webinar tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Jangan memeras cucian bayi terlalu kencang karena akan membuat bayi gelisah
Kata dokter Nofiyanty, ada banyak hal bisa membuat bayi merasa gelisah dan mungkin terbangun sepanjang malam, namun salah satunya bukan karena memeras cucian bayi terlalu kencang.

Baca Juga: Waspadai 4 Mitos Soal Madu, Simak Faktanya

"Bayi gelisah bisa dikarenakan lapar, popoknya basah, kegerahan, atau kolik. Bila Ibu khawatir dengan kondisi bayi, silakan berkonsultasi dengan dokter, salah satu yang tercepat adalah melalui aplikasi telemedicine," ujarnya beberapa waktu lalu.

2. Ibu yang baru melahirkan tidak boleh tidur siang karena bisa mengakibatkan darah naik ke mata
"Ini sudah jelas mitos ya. Ibu yang baru melahirkan justru disarankan tidur yang cukup agar stamina dan kesehatan juga terjaga," tambah dr. Nofiyanty.

Tidur siang juga bisa dijadikan ajang penebusan setelah semalaman begadang menemani bayi baru lahir. Selain itu, tidur siang juga bisa membantu ibu menurunkan stres pascamelahirkan yang sering melanda para ibu baru.

3. ASI yang bening (foremilk) tidak bagus untuk bayi karena bisa bikin bayi masuk angin
Faktanya, air susu ibu (ASI) yang bening disebut foremilk, juga memegang peranan penting dalam tumbuh-kembang bayi.

"Selain berfungsi sebagai air yang menghilangkan dahaga bayi, foremilk juga mengandung laktosa yang penting untuk pembentukan otak bayi, serta protein yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh serta mempercepat pembentukan saraf dan jaringan tubuh bayi," kata dr. Nofiyanty.

Baca Juga: Dua Korban Tewas di Longsor Sibolangit Ternyata Ibu dan Anak Asal Langkat

4. Feses bayi bisa berbentuk biji cabe kalau ibu menyusui makan makanan pedas
Feses bayi berbiji bisa disebabkan oleh beberapa hal, namun pada umumnya masih dalam kondisi normal. Feses berbiji juga tidak selalu mengindikasikan bayi diare karena definisi diare ini salah satunya feses yang cair dan keluar dengan frekuensi sangat sering dalam 1 hari.

"Diare pada bayi sendiri banyak penyebabnya, tapi yang jelas bukan karena ibunya suka makan makanan pedas ya," kata dr. Nofiyanty.

5. Bayi tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari karena bisa ‘ketempelan’
Membawa bayi keluar rumah sebelum usianya 40 hari memang tidak disarankan, kecuali untuk berjemur atau imunisasi. Namun, alasannya bukan karena mistis, seperti ‘ketempelan’ makhluk halus.

"Bayi usia 40 hari ke bawah masih rentan terkena penyakit dari luar karena antibodinya belum terbentuk sempurna," tandas dr. Nofiyanty.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI