Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun Tidak Akan Jadi Indikator Sekolah Tatap Muka

Senin, 08 November 2021 | 16:09 WIB
Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun Tidak Akan Jadi Indikator Sekolah Tatap Muka
Sekolah Tatap Muka. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun tidak ada kaitannya dengan pelaksanaan sekolah tatap muka. Sehingga, anak tetap bisa kembali sekolah secara langsung meskipun belum divaksinasi.

"Ini tentunya kita berharap orangtua bersabar. Kami sampaikan pembelajaran tatap muka tidak ada berkaitan dengan cakupan vaksinasi pada anak, yang harus kita kejar saat ini adalah bagaimana guru dan tenaga pendidik (sudah tervaksinasi)," kata Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi. M.Epid., dalam webinar Satgas Penanganan Covid-19, Senin (8/11/2021).

Nadia mengungkapkan bahwa hingga saat ini, target vaksinasi terhadap tenaga pendidik pun belum tercapai. Baru sekitar 50 sampai 60 persen pengajar yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Padahal ini juga merupakan prioritas kita sejak awal, bagaimana guru dan tenaga pendidik harus mendapatkan vaksinasi," ucapnya.

Baca Juga: Bintan Pertimbangkan Penambahan Waktu Sekolah Tatap Muka

Selain itu, kelompok lain yang dianggap paling rentan dan didahulukan untuk divaksinasi ialah orang lanjut usia (lansia). Nadia menyebutkan, lansia berisiko 5 sampai 6 kali lebih tinggi alami sakit parah hingga kematian jika terinfeksi Covid-19.

Dari yang ditargetkan 21,5 juta orang lansia tervaksinasi Covid-19, baru sekitar 40 persen yang sudah disuntik. Sisanya, 60 persen lansia harus sudah tervaksinasi pada akhir tahun ini, kata Nadia.

Secara paralel, Kemenkes juga tengah menyiapkan beberapa petunjuk teknis untuk memvaksinasi anak usia 6-11 tahun yang jumlahnya diperkirakan mencapai 25-28 juta orang.

"Ini pasti membutuhkan tambahan dosis vaksin, karena yang saat ini hanya cukup untuk yang 208 juta (sasaran usia 18 tahun ke atas) sekarang. Tentunya 208 juta ini kita harus mendapatkan vaksinasi dulu karena mereka adalah kelompok prioritas. Seperti petugas publik, guru, dan tenaga pendidik, para lansia, masyarakat di atas usia 18 tahun yang kita tahu mereka paling tinggi mobilitasnya," ujar Nadia.

Baca Juga: Negara-negara Mana Saja yang Vaksinasi Covid-19 untuk Anak-anak Selain Indonesia?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI