Austria Larang Orang yang Belum Divaksinasi Covid-19 Lengkap Masuk Restoran dan Hotel

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 08 November 2021 | 14:55 WIB
Austria Larang Orang yang Belum Divaksinasi Covid-19 Lengkap Masuk Restoran dan Hotel
ilustrasi vaksinasi COVID-19. [Envato Elements]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang yang belum divaksinasi Covid-19 lengkap dilarang masuk ke kafe, restoran dan salon di Austria. Keputusan itu diambil di tengah meningkatnya kasus virus corona di negara tersebut.

Dilansir dari France24, 64 persen populasi Austria telah mendapat vaksinasi Covid-19 lengkap, seperti rata-rata Uni Eropa. Namun, negara itu disebut sebagai salah satu tingkat terendah di Eropa barat.

Banyak orang Austria skeptis tentang vaksin, seperti halnya Partai Kebebasan sayap kanan, partai terbesar ketiga di parlemen.

Infeksi baru telah melonjak dan pada hari Jumat naik menjadi 9.388, mendekati rekor 9.586 yang ditetapkan tahun lalu, ketika penguncian nasional kedua dari tiga diberlakukan.

Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Pixabay)

"Evolusi luar biasa dan hunian tempat tidur perawatan meningkat secara signifikan lebih cepat dari yang kami harapkan," kata Kanselir Alexander Schallenberg belum lama ini.

Baca Juga: Ruang Rawat Covid-19 di RSUP Sanglah Denpasar Kini Kembali Untuk Pasien Umum

Mereka yang belum divaksinasi Covid-19 juga dilarang untuk masuk ke hotel dan acara yang dihadiri lebih dari 25 orang.

Akan ada masa transisi empat minggu di mana vaksinasi pertama ditambah tes PCR akan memberikan izin masuk ke tempat-tempat di mana yang tidak akan divaksinasi akan dilarang.

Setelah itu, hanya mereka yang divaksinasi dan mereka yang baru saja pulih dari infeksi virus corona yang akan diizinkan masuk.

Pengumuman itu atang setelah langkah serupa oleh Kota Wina yang dipimpin oleh Sosial Demokrat, yang memiliki tingkat infeksi terendah di antara sembilan provinsi Austria tetapi persentase tertinggi tempat tidur perawatan ditempati oleh pasien Covid-19. sebesar 20 persen.

The New York Times melaporkan Jumat bahwa kota Wina akan membantu memvaksinasi anak-anak berusia lima tahun Covid-19 tanpa persetujuan resmi UE dalam apa yang menurut surat kabar itu merupakan program inokulasi sistematis UE untuk anak-anak yang dikelola oleh pemerintah.

Baca Juga: Tradisi Mepatung Daging Babi Jelang Galungan di Jembrana Bali

Sementara regulator AS telah menyetujui Pfizer untuk anak berusia lima hingga 11 tahun, memulai inokulasi untuk kelompok tersebut di Amerika Serikat minggu ini, keputusan Badan Obat Eropa tentang masalah tersebut masih berlanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI