Sisa pasca-akut dari infeksi virus corona Covid-19 (PASC) yang lebih umum dikenal sebagai Long Covid-19 ini bisa mempengaruhi semua usia. Efek jangka panjang dari infeksi virus corona ini termasuk kelelahan, sesak napas, sulit berkonsentrasi, gangguan tidur, demam, kecemasan dan depresi.
Sebuah studi bulan Oktober yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology menemukan bahwa 1 dari 4 ibu hamil dengan virus corona mungkin memiliki penyakit jangka panjang.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), memperingatkan bahwa ibu hamil dan orang yang baru hamil memiliki risiko mengalami infeksi virus corona Covid-19 dibandingkan wanita tidak hamil. Meskipun risiko mereka mengalami infeksi virus corona parah rendah secara keseluruhan.
Bahkan, menderita masalah kesehatan tertentu dan faktor lainnya bisa meningkatkan risiko ibu hamil dan baru saja hamil mengalami infeksi virus corona Covid-19 parah.
Ibu hamil dengan virus corona Covid-19 juga berisiko tinggi melahirkan bayi prematur dan kondisi kehamilan yang lebih buruk lainnya.
Namun, CDC mengatakan bahwa suntik vaksin Covid-19 bisa melindungi diri dari infeksi virus corona Covid-19 parah. Data itu menunjukkan bahwa manfaat suntik vaksin Covid-19 lebih besar daripada risiko efek sampingnya selama kehamilan.
Selain itu, sebuah studi Fakultas Kedokteran Universitas Grossman New York menemukan bahwa ibu hamil yang suntik vaksin Covid-19 mRNA selama kehamilan memiliki antibodi tingkat tinggiyang diturunkan pada bayi dalam kandungannya.
"Saya sangat mendorong ibu hamil untuk suntik vaksin Covid-19 demi menjaga dirinya sendiri dan bayi dalam kandungannya," kata Direktur CDC, Rochelle Walensky.
Baca Juga: Studi: Ibu Hamil dan Menyusui Merespons Dosis Pertama Vaksin Covid-19 Lebih Lambat