Suara.com - Sakit lambung atau maag bisa disebabkan karena gangguan pikiran atau stres. Sakit maag akibat pengaruh stres tersebut pada akhirnya menyebabkan gangguan lambung fungsional.
Dokter spesialis penyakit dalam Profesor Dr. dr. Ari fahrial Syam mengungkapkan, sekitar 70 persen orang yang datang ke dokter mengalami penyakit maag fungsional.
"Saya sampaikan bahwa penyakit itu atau penyakit maag terbagi menjadi dua. Ada infeksi organik ada fungsional. Kebanyakan sekitar 70 persen yang datang ke dokter itu akibat gangguan fungsional," jelas dokter Ari dikutip dari video pada kanal YouTube Apa Kata Dokter Ari, Minggu (7/11/2021).
Ia menambahkan, gangguan fungsional tersebut rata-rata terjadi akibat gangguan pikiran atau stres. Tak hanya itu, sakit maag fungsional juga bisa terjadi jika tubuh kurang istirahat.
Baca Juga: Corona di Rusia Melonjak, Ibu Kota Moskow di Lockdown, Hingga Dokter Alami Stres
"Itu akan menyebabkan asam lambung jadi meningkat, gasnya meningkat. Inilah yang menyebabkan pasien tidak nyaman, begah, itu memang berhubungan," jelasnya.
Organ dalam perut, seperti usus dan lambung memang berhubungan langsung dengan otak. Oleh sebab itu, dokter Ari menyampaikan bahwa pengobatan sakit maag fungsional sebenarnya bisa diatasi dengan memperbaiki pola pikir jadi lebih tenang.
"Pengendalian diri itu menjadi penting dalam pengobatan penyakit lambung yang fungsional," ucap Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Sedangkan sakit maag akibat infeksi organik biasanya dipicu faktor dari luar tubuh. Misalnya, penggunaan obat tertentu atau pun infeksi kuman.
"Misalnya sakit lambungnya karena obat rematik atau mungkin karena kuman. Itu mengatasinya mesti dengan obat. Kalau karena kuman bisa dengan antibiotik untuk membunuh kuman tersebut."
Baca Juga: Hilaria Baldwin Khawatir Alec Baldwin Menderita PTSD setelah Insiden Penembakan
Kalau obat rematik harus di stop obat rematiknya. Tapi kalau karena pikiran, maka yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mengendalikan pikiran," paparnya.