Psikolog Ungkap Jenis Permainan Ideal untuk Anak , Apa Itu?

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 06 November 2021 | 21:34 WIB
Psikolog Ungkap Jenis Permainan Ideal untuk Anak , Apa Itu?
Anak bermain. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bermain apapun sebenarnya baik bagi tumbuh kembang anak. Namun, setiap permainan bisa jadi memiliki manfaat yang spesifik. Bermain peran, misalnya, bermanfaat untuk merangsang daya imajinasi anak.

Namun, psikolog klinis dan keluarga dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Pritta Tyas Mangestuti mengatakan bahwa permainan yang ideal untuk anak adalah yang bersifat aktif, baik secara fisik maupun motorik.

Pritta menjelaskan bahwa inti penting dari bermain adalah membuat anak bergerak secara fisik dan aktif untuk berpikir. Jika obyek atau mainannya yang lebih aktif dan menjadikan anak malah jadi pasif, itu lebih baik dihindari.

"Jadi permainan yang ideal adalah yang membuat anak aktif, bukan malah mainannya yang aktif anaknya pasif. Bermain itu melibatkan fisiknya dia, berpikir, dan bergerak," ujar Pritta dalam acara "Bebas Mainkan Sesukamu" pada Sabtu (6/11/2021).

Baca Juga: Permainan Bola Kasti, Lengkap Tata Cara dan Aturan Main

Untuk membuat anak mengekspresikan emosi dan imajinasinya, orangtua perlu untuk memiliki sudut pandang seperti anak-anak. Jika tidak, orangtua dan anak akan kesulitan untuk melakukan permainan bersama.

"Orangtua kadang tidak bisa melihat artinya mainan buat anak. Kayak misalnya dia melompat-lompat atau menirukan suara tertentu, orangtua yang tidak mau mengerti akan bilang, 'Ngapain sih'," kata Pritta.

"Padahal, gerakan-gerakan ini sangat berarti buat dia. Terus bermain ini kalau semakin sederhana alatnya, bisa menstimulasi anak untuk membuat imajinasinya dia menjadi nyata jadi simbol buat dia, ada kan anak yang suka main dengan peralatan dapur," imbuhnya.

Lebih lanjut Pritta menjelaskan bahwa ide bermain dengan anak bisa disesuaikan berdasarkan tahap perkembangannya. Yang terpenting, orangtua harus membiarkan anak untuk memilih permainan.

Selain itu, sebisa mungkin orangtua tidak memaksakan anak harus bermain mainan tertentu lantaran sedang tren atau ingin membuat si kecil memiliki bakat tertentu.

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Bandung Bersama Keluarga, Banyak Tempat Bermain Anak

"Untuk menentukan ide bermain adalah amati dulu anaknya, jangan terlalu banyak memasukkan agenda kita, nanti jadinya malah belajar, bukan bermain. Kalau dia lagi ingin role play, ya kita ikuti, kalau dia senang lari-lari berarti kebutuhannya ingin lebih banyak gerak," kata Pritta.

Nah, orangtua juga harus menikmati momen saat bermain dengan anak. Jika orangtua acuh tidak acuh bermain, maka anak pun akan merasa bahwa bermain bukanlah hal yang menarik.

"Kalau main sama anak, nikmati saja prosesnya, jangan diagendakan harus ini harus itu. Bermain adalah inisiatif dari anaknya," pungkas Pritta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI