Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menargetkan pada 2023 vaksinasi HPV bakal jadi program nasional imunisasi wajib bagi remaja perempuan, untuk cegah kanker serviks atau kanker leher rahim.
Seperti diketahui, human papillomavirus atau virus HPV jadi penyebab utama kejadian kanker serviks, maka vaksin HPV jadi solusi utama mencegahnya, agar virus tidak bereplikasi di dalam tubuh lalu menjadi kanker.
"Nanti tahun 2023, itu seluruh nasional insyaallah vaksin HPV mencapai ke 34 provinsi di Indonesia," ujar dr. Indri Oktaria Sukmaputri, MPH, perwakilan Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes RI, Sabtu (6/11/2021).
Sebelum menjadikan vaksinasi HPV jadi program nasional, Kemenkes sudah menyusun rencana di 2020 vaksinasi HPV digelar di daerah percontohan Karanganyar dan Sukoharjo. Lalu di 2021 diperluas ke Kediri dan Lamongan.
Baca Juga: Mahasiswa UB Malang Rancang Pembalut Berbahan Limbah Agar-agar Bisa Cegah Kanker Serviks
Selanjutnya di 2022, vaksinasi HPV digelar di provinsi dengan prevalensi kanker serviks tertinggi. Terakhir, di 2023 barulah menjadi program nasional vaksinasi HPV jadi imunisasi wajib untuk seluruh anak perempuan usia 11 hingga 12 tahun.
Seperti diketahui, saat ini program vaksinasi HPV masih terbatas melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) HPV, di mana anak perempuan kelas 5 hingga 6 SD menjalani vaksinasi HPV wajib di sekolah.
Anak sekolah ini menjalani vaksinasi HPV lengkap dua dosis, satu dosis saat kelas 5 SD dan dosis kedua saat kelas 6 SD, yang akan memberikan perlindungan kanker serviks seumur hidup.
"Perlindungan yang diberikan sangat efektif, dimana perlindungan pada usia kelas 5 dan 6 SD itu dengan pemberian dosis bisa berikan perlindungan seumur hidup. Jadi semakin dini dan kita tahu perlindungannya sangat efektif," tutur dr. Indri.
Virus HPV bisa masuk ke tubuh dan rahim, salah satunya melalui hubungan seksual. Sehingga sebelum remaja melakukan hubungan seksual atau menikah, maka perlu divaksinasi HPV.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu Gejala Kanker Serviks Sejak Dini
Berdasarkan rekomendasi Satgas Imunisasi Anak dan Satgas Imunisasi Dewasa, vaksinasi HPV bisa mulai diberikan saat anak berusia 9 tahun hingga 55 tahun
Vaksinasi HPV juga sejalan dengan strategi global WHO untuk mengeliminasi kanker serviks, dengan mencakup hingga 90 persen vaksinasi HPV, 70 persen cakupan skrining, dan 90 persen akses ke pengobatan terkait di semua negara.
Selain itu, vaksinasi HPV tidak hanya mencegah bahaya kanker serviks, tetapi juga penyakit terkait HPV lainnya, seperti beberapa penyakit kulit dan kelamin pada pria.
Menurut data Globocan 2020, angka kanker serviks di Indonesia meningkat hampir 15 persen dibandingkan pada tahun 2018 dengan jumlah kasus 36.633, dan membunuh 57 perempuan Indonesia setiap harinya.
Sehingga jika tidak bertindak, kematian akibat kanker serviks di Indonesia akan meningkat hampir 50 persen pada tahun 2030.