Suara.com - Pemerintah Prancis menetapkan status waspada tinggi flu burung di seluruh negeri saat virus menyebar ke seluruh Eropa.
Langkah itu akan memperpanjang keharusan pemeliharaan unggas di dalam ruangan, sebuah langkah yang sudah diterapkan di daerah tertentu sejak September.
"Sejak awal Agustus, 130 kasus atau klaster flu burung ditemukan pada hewan liar atau di peternakan di Eropa," kata kementerian lewat pernyataan.
Pihaknya menambahkan bahwa tiga kasus teridentifikasi di kawanan burung belakang halaman di timur laut Prancis.
Baca Juga: Kasus Flu Burung di Cina Meningkat, Para Ahli Khawatir Bisa Menjadi Lebih Ganas
"Dengan demikian langkah pencegahan yang diperketat akan diterapkan untuk melindungi peternakan unggas".
Namun, kewajiban pemeliharaan unggas di dalam ruangan akan disesuaikan, dengan memperhitungkan kegiatan produksi seperti metode beternak jelajah bebas, katanya.
Di tempat lain di Eropa, otoritas Belanda pekan lalu memerintahkan peternakan komersial agar mengurung semua ternak setelah kasus flu burung dilaporkan di sebuah peternakan.
Langkah yang diambil oleh otoritas Prancis tidak akan mengancam status bebas flu burung negara tersebut pada awal September pasca gelombang flu burung sebelumnya, kata kementerian.
Prancis telah memusnahkan sekitar 3 juta burung pada musim dingin lalu di kawasan peternakan bebek di wilayah barat daya saat otoritas bergulat dengan penyebaran virus dari burung liar ke kawanan unggas. [ANTARA]
Baca Juga: Gemparkan China, Muncul Virus Flu Burung Varian Baru, Dua Orang Tertular