Selain Covid-19, Ini 5 Virus Berbahaya yang Sudah Menyebabkan Banyak Kematian di Dunia

Jum'at, 05 November 2021 | 13:00 WIB
Selain Covid-19, Ini 5 Virus Berbahaya yang Sudah Menyebabkan Banyak Kematian di Dunia
Ilustrasi virus Marburg. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada berbagai macam virus di dunia ini yang dapat menyebabkan penyakit, misalnya saja virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Ada beberapa yang berbahaya dan bersifat mematikan. Misalnya saja, virus yang menyebabkan Ebola pada 2014 hingga 2016 di Afrika Barat telah membunuh hinga 90% orang yang terinfeksi.

Selain virus Ebola, ada virus-virus lain yang juga sama mematikannya. Dilansir dari Live Science, berikut 5 daftar virus mematikan:

1. Virus Marburg

Baca Juga: Virus Mematikan Ebola Muncul di Pantai Gading Dalam 25 Tahun

Ilmuwan pertama kali mengidentifikasi virus ini pada 1967 silam, ketika wabah kecil terjadi pada pekerja leboratorium di Jerman yang terpapar monyet terinfeksi. Monyet ini import dari Uganda, lapor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Gejala virus Marburg mirip dengan Ebola karena kedua virus dapat menyebabkan demam berdarah. Orang yang terinfeksi mengalami demam tinggi, dan pendarahan di seluruh tubuh yang dapat menyebabkan syok, kegagalan organ, dan kematian.

WHO mencatat tingkat kematian kasus pada wabah pertama tahun 1967 adalah 24%, tetapi naik menjadi 83% pada 1998 hingga 2000 di Republik Demokratik Kongo, dan 100% pada wabah di Uganda tahun 2017.

Pada Agustus 2021 lalu, terdapat kasus Marburg di Afrika Barat. Wabah ini berlangsung selama enam minggu.

Kasusnya adalah seorang pria dari Guinea barat daya. Ia mengalami demam, sakit kepala, kelelahan, sakit perut, dan pendarahan gusi.

Baca Juga: Animal X Dikhawatirkan Sembunyikan Virus Mematikan dan Picu Pandemi Baru

Seorang pria di Kongo diberi vaksin anti Ebola oleh salah satu petugas medis. (AFP)
Seorang pria di Kongo diberi vaksin anti Ebola oleh salah satu petugas medis. (AFP)

2. Virus Ebola

Wabah Ebola pertama kali ditemukan di Republik Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada 1976. Virus ini menyebar melalui kontak darah, cairan tubuh lainnya, atau jaringan dari orang maupun hewan yang terinfeksi.

Setiap strain Ebola memiliki dampak berbeda. Misalnya, satu strain yang disebut Ebola Reston, tidak membuat orang sakit. Tetapi strain Bundibugyo tingkat kematiannya mencapai 50% dan strain Sudah hingga 71%.

Pada Desember 2020, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah disetujui penggunaan vaksin Ervebo. Vaksin ini membantu mempertahankan diri dari virus Ebola Zaire.

3. Virus Rabies

Penyakit virus Rabies sudah sangat langka di negara maju karena sudah adanya vaksin, tetapi di negara India dan sebagian Afrika masih menjadi masalah serius.

Infeksi dari virus ini berkembang setelah gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada otak dan saraf.

"Begitu gejala mulai terlihat, kematian hampir selalu mengikuti," jelas Layanan Kesehatan Britania Raya (NHS).

Ahli virus Ebola dan profesor mikrobiologi di Universitas Boston, Elke Muhlberger, mengatakan penyakit ini menghancurkan otak.

4. HIV

Hingga kini, virus yang paling mematikan mungkin adalah HIV atau Human Immunodeficiency Virus.

"Ini masih menjadi pembunuh terbesar. Penyakit menular yang paling banyak memakan korban manusia saat ini adalah HIV," kata dokter penyakit menular dan juru bicara Infectious Disease Society of America, Amesh Adalja.

Diperkirakan 32 juta orang telah meninggal karena HIV sejak penyakit ini pertama kali dikenali pada awal 1980-an. Tahun lalu, ada 680.000 kematian terkait HIV di seluruh dunia.

Sudah ada obat antivirus yang memungkinkan penderita HIV untuk hidup lebih lama. Tetapi penyakit ini terus menghancurkan banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah.

5. Cacar

Pada 1980, Majelis Kesehatan Dunia atau World Health Assembly (WHA) menyatakan dunia telah bebas cacar.

Tetapi sebelum itu, manusia berjuang melawan cacar selama ribuan tahun, dan penyakit ini telah membunuh sekitar satu hingga tiga orang yang terinfeksi.

Infeksi ini membuat penderitanya mengalami bekas luka yang dalam dan permanen, seringkali hingga mengalami kebutaan. Pada abad ke-20, cacar membunuh 300 juta orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI