Cegah Covid-19 Merebak Saat Olimpiade Musim Dingin, China Perketat Pengawasan di Pelabuhan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 04 November 2021 | 21:11 WIB
Cegah Covid-19 Merebak Saat Olimpiade Musim Dingin, China Perketat Pengawasan di Pelabuhan
Pembawa obor pertama, pembalap ski alpine Yunani Ioannis Antoniou menerima nyala api dari aktris Yunani Xanthi Georgiou, yang berperan sebagai High Priestess selama upacara penyalaan api untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di situs arkeologi Olympia Kuno, Yunani, pada (18/10/2021). [ARIS MESSINIS / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demi mencegah kenaikan kasus Covid-19 jelang Olimpiade Musim Dingin, otoritas China memperketat jalur masuk, termasuk badan dan pelabuhan.

Melansir ANTARA, kewaspadaan yang tinggi itu dilakukan kurang dari 100 hari dari pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing.

Badan Imigrasi Nasional (NIA) mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya akan terus mengimbau warganya untuk tidak pergi ke luar negeri jika tidak alasan yang mendesak atau penting.

Penurunan dramatis wisatawan China sejak awal tahun lalu telah menyebabkan penurunan pengeluaran tahunan sebesar 255 miliar dolar AS (Rp3,2 kuadriliun) di pasar pariwisata global.

Baca Juga: 2 Drama Terbaru yang Bakal Dibintangi Member NCT, Jangan Lupa Nonton!

Otoritas imigrasi China juga berjanji untuk secara ketat menerapkan pembatasan COVID-19 pada pergerakan orang yang terlibat dalam Olimpiade Musim Dingin masuk dan keluar dari China.

China bertujuan untuk memastikan tidak ada wabah di antara orang-orang yang datang dari luar negeri untuk Olimpiade Musim Dingin, menurut laporan televisi pemerintah baru-baru ini, yang mengutip Huang Chun, seorang pejabat di panitia penyelenggara olimpiade Beijing.

Pihak berwenang akan berusaha untuk menghindari kegagalan dalam pengendalian virus demi Olimpiade. Kegagalan itu akan mengganggu acara atau menyebabkan terjadinya klaster penularan di antara penduduk, kata Huang.

Pembatasan COVID-19 juga diperketat di Beijing, ibu kota China, menjelang pertemuan besar anggota tingkat atas Partai Komunis minggu depan.

Lebih dari 700 infeksi yang ditularkan secara lokal dengan gejala yang dikonfirmasi telah dilaporkan di China sejak pertengahan Oktober di 19 wilayah tingkat provinsi.

Baca Juga: Yahoo Hentikan Layanannya di China, Sebut Bisnis di Negara Tirai Bambu Ribet

Penyebaran kasus secara geografis memicu serangkaian pembatasan pada bisnis pariwisata dan rekreasi di bawah kebijakan tanpa toleransi yang diterapkan Beijing.

Para pejabat mengatakan banyak kasus di bagian barat laut China dan klaster terpisah di provinsi timur laut, Heilongjiang, terlacak berasal dari orang-orang yang datang dari luar negeri.

Pemeriksaan pada penerbangan, kapal, serta kargo di pelabuhan darat akan diterapkan secara ketat, kata otoritas imigrasi.

NIA juga mengatakan akan menyesuaikan tindakan terhadap orang asing yang tiba di China sesuai dengan perubahan situasi COVID-19, tanpa memberikan perincian.

Sementara beberapa negara telah menghapus persyaratan karantina untuk pelancong yang sudah divaksin, China masih bersikeras bahwa sebagian besar orang yang datang dari luar daratan harus dikarantina selama beberapa minggu, terlepas dari status vaksinasi mereka. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI