Makan Sendirian Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Wanita Lanjut Usia

Kamis, 04 November 2021 | 10:10 WIB
Makan Sendirian Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Wanita Lanjut Usia
Ilustrasi makan sendirian. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring bertambahnya usia, risiko penyakit kardiovaskular pada wanita melebihi pria karena penurunan kadar estrogen yang mengatur fungsi pembuluh darah. Hal ini membuat banyak peneliti berfokus pada berbagai faktor risikonya.

Kali ini, sebuah studi baru menunjukkan bahwa makan sendirian dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada wanita lanjut usia. Studi ini terbit di Menopause, jurnal The North American Menopause Society (NAMS).

Selain makan makanan sehat, memiliki teman selama makan juga sangat pentingnya. Menurut peneliti, masalah kesehatan meningkat ketika orang-orang mulai makan sendirian, terutama selama pandemi virus corona ini.

Studi sebelumnya melaporkan bahwa seringnya makan sendirian berkaitan dengan risiko mengalami obesitas dan tekanan darah tinggi, lapor Medical Xpress.

Baca Juga: Anak Obesitas Bisa Kembangkan Penyakit Kardiovaskular, Perempuan Lebih Berisiko!

Sebab, orang-orang cenderung makan lebih cepat ketika makan sendiri. Akibatnya, terjadi peningkatan indeks massa tubuh, lingkar pinggang, tekanan darah, dan kadar lipid darah, yang semuanya meningkatkan risiko sindrom metabolik serta penyakit kardiovaskular.

Ilustrasi. (Sumber: Shuttertsock)
Ilustrasi wanita lansia. (Sumber: Shuttertsock)

Sementara itu, pada studi baru, peneliti menyimpulkan bahwa wanita lanjut usia yang sering makan sendirian memiliki pengetahuan serta asupan gizi yang lebih buruk.

Jadi, peneliti menemukan bahwa asupan energi, karbohidrat, serat makanan, natrium, dan kalium, wanita lansia menjadi lebih rendah dibandingkan ketika makan bersama orang lain.

Selain itu, mereka 2,58 kali lebih mungkin mengalami angina, sejenis nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung dan gejala penyakit arteri koroner.

"Hasil ini tidak mengejutkan, mengingat status sosial ekonomi dan isolasi sosial yang lebih rendah (pada wanita berusia lanjut), dapat menyebabkan kualitas hidup juga rendah," tutur Stephanie Faubion, direktur medis NAMS.

Baca Juga: Peneliti: Kondisi Kesehatan Kardiovaskular yang Baik Bisa Cegah Diabetes Tipe 2

Tidak hanya itu, Stephanie menemukan adanya tingkat depresi juga meninggi dan kesehatan memburuk.

"Mengingat wanita hidup lebih lama daripada pria, menemukan cara agar wanita lanjut usia tidak lagi terisolasi secara sosial, agar terlibat dan menciptakan ikatan sosial, mungkin tidak hanya meningkatkan gizi tetapi juga kesehatan secara menyeluruh," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI