Nyeri Dada Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung dan Lambung, Ini Perbedaannya!

Rabu, 03 November 2021 | 14:31 WIB
Nyeri Dada Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung dan Lambung, Ini Perbedaannya!
Ilustrasi nyeri dada (freepik/jcomp)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nyeri dada bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang mengalami serangan jantung. Tapi, nyeri dada juga merupakan gejala umum dari penyakit lambung, seperti penyakit refluks gastroesofagus.

Dokter menyebut nyeri akibat serangan jantung dan kondisi lain yang mempengaruhi sistem kardiovaskular sebagai nyeri dada jantung. Sedangkan, nyeri yang tidak berasal dari sistem kardiovaskular disebut sebagai nyeri dada nonkardiak.

Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) adalah kondisi yang bisa menyebabkan mulas, yang disebut dengan nyeri dada nonkardiak. Sementara dilansir dari Medical News Today, serangan jantung adalah kondisi darurat medis yang mengancam jiwa.

Karena itu, Anda perlu mengenali perbedaan antara nyeri dada jantung dan nonkardiak atau nyeri dada karena penyakit lambung. Saat Anda mencoba membedakan antara nyeri dada jantung dan nonkardiak, seseorang perlu mempertimbangkan 3 faktor berikut.

Baca Juga: Gejalanya Hampir Mirip, Ini Perbedaan Pilek, Flu dan Pneumonia!

ilustrasi sakit lambung atau GERD (shutterstock)
ilustrasi sakit lambung atau GERD (shutterstock)

1. Lokasi nyeri

Nyeri dada kardiak maupun non kardiak bisa terjadi di tengah dada, di belakang tulang dada. Tapi, nyeri dada jantung bisa menyebar ke seluruh dada dan mempengaruhi bagian tubuh lainnya, seperti lengan, bahu, leher, tenggorokan, rahang dan gigi.

Nyeri dada nonkardiak, seperti mulas cenderung tetap terlokalisir. Maksudnya, nyeri dada tidak menyebar ke area lain. Mulas biasanya berkembang di belakang atau bawah tulang dada.

2. Rasa sakitnya

Biasanya orang menggambarkan nyeri dada jantung seperti adanya tekanan, tindihan, rasa keberatan, rasa terbakar dan sakit pada dada. Sebaliknya, nyeri dada nonkardiak cenderung terasa seperti sensasi menusuk atau terbakar yang intens tepat di bawah permukaan kulit.

Baca Juga: Studi Suntik Vaksin Flu Bisa Cegah Infeksi Parah Virus Corona Covid-19

Batuk, bernapas, atau bergerak dapat mempengaruhi intensitas nyeri dada nonkardiak. Sedangkan, tingkat keparahan nyeri dada jantung biasanya tetap stabil, bahkan saat istirahat.

3. Gejala yang menyertai

Gejala-gejala yang menyertai nyeri dada dapat menjadi indikasi penting kondisi ini disebabkan oleh jantung atau nonjantung. Adapun gejala yang bisa terjadi bersamaan dengan nyeri dada, termasuk sesak napas, detak jantung tak beraturan, pusing atau sakit kepala ringan, mati rasa, dan ketidaknyamanan pada lengan, leher, rahang, bahu dan punggung.

Sedangkan, gejala yang menunjukkan nyeri dada itu berasal dari lambung atau GERD, meliputi nyeri atau kesulitan menelan, kembung, sendawa, bau mulut, sakit tenggorokan dan rasa tidak enak atau asam di mulut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI