Rerata, gejala akan hilang dua hari lebih awal dengan penggunaan semprotan zinc atau formulasi cair yang diberikan di bawah lidah (sublingual). Dalam seminggu pertama sakit, orang yang menggunakan obat ini juga dua kali lebih mungkin untuk sembuh.
Meski begitu, penggunaan zinc juga ada efek sampingnya, yakni mual, iritasi mulut atau hidung. Tetapi tidak ada dampak parah yang tercatat.
Namun, penggunaan zinc sublingual tidak mengurangi risiko gejala pilek setelah inokulasi rhinovirus, serta tidak ada perbedaan dalam durasi penyakit pada pasien yang menggunakan suplemen zinc dengan yang tidak.
"(Adanya) Manfaat marjinal, resistensi obat dan risiko potensial lain dari obat bebas maupun resep, menjadikan zinc sebagai alternatif 'alami' yang layak untuk penggunaan mandiri (infeksi saluran pernapasan) non-spesifik," jelas peneliti, lapor Medical Xpress.
Suplemen zinc juga memberi dokter pilihan dalam memanajemen pasien yang sangat membutuhkan waktu pemulihan cepat.
Meski begitu, dokter dan konsumen perlu menyadari ada ketidakpastian dalam kemanjuran jenis suplemen zinc, dosis, dan pemberian, serta sejauh mana kemanjuran itu mungkin dipengaruhi perubahan dari virus penyebab infeksi.
"Dan bagaimana tepatnya Zinc dapat memberikan efek terapeutik pada infeksi pernapasan, termasuk Covid-19, membutuhkan penelitian lebih lanjut," simpul peneliti.