Suara.com - Vaksin Pfizer merupakan salah satu vaksin Covid-19 yang telah disetujui penggunaannya. Vaksin Covid-19 berbasis mRNA ini telah terbukti sangat aman, tetapi komplikasi langka telah dikaitkan dengan penggunaan vaksin tersebut.
Komplikasi terkait vaksin Pfizer ini berupa masalah kesehatan miokarditis yang telah dilaporkan ke Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). VAERS adalah sistem peringatan dini nasional untuk mendeteksi kemungkinan masalah keamanan dalam vaksin berlisensi AS.
Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung (miokardium). Peradangan dapat mengurangi kemampuan jantung Anda untuk memompa dan menyebabkan irama jantung yang cepat atau tidak normal (aritmia).
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), efek samping langka berupa miokarditis ini lebih sering terjadi pada remaja laki-laki dan dewasa muda yang mendapatkan vaksin Pfizer dan Moderna.
Baca Juga: Benarkah Virus Corona Sebabkan Hilangnya Indra Perasa Secara Permanen?
Komplikasi langka ini lebih sering setelah mereka mendapatkan dosis kedua vaksin Pfizer dan Moderna. Komplikasi atau efek samping ini biasanya muncul dalam beberapa hari setelah vaksinasi. Adapun tanda-tanda miokarditis meliputi:
- Sakit dada
- Sesak napas
- Jantung yang berdetak cepat dan berdebar-debar
Namun, sebagian besar pasien dengan miokarditis yang mendapatkan perawatan medis mampu merespons baik obat yang diberikan dokter dan lebih cepat membaik setelah istirahat.
Meski demikian, Food and Drug Administration (FDA) secara aktif meninjau efek samping vaksin Moderna pada anak-anak usia 12 hingga 17 tahun sebelum memberikan izin darurat.
FDA mengatakan perlu lebih banyak waktu untuk meninjau adanya risiko miokarditis pada remaja. Moderna juga mengatakan bahwa tingkat keamanan vaksin Covid-19 adalah hal terpenting yang harus diutamakan.
"Kami berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan FDA untuk mendukung tinjauan mereka dan berterima kasih kepada FDA atas ketekunan mereka," jelas FDA, dikutip dari Express.
Baca Juga: Vaksin Ketiga Pfizer, Cegah Covid-19 Parah dan Kematian, Termasuk dari Virus Corona Delta