Delima hingga Tomat, Ini 3 Pengobatan Alternatif Kanker Prostat

Selasa, 02 November 2021 | 17:23 WIB
Delima hingga Tomat, Ini 3 Pengobatan Alternatif Kanker Prostat
Ilustrasi kanker prostat. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di antara pria. Hampir semua pria dengan hormon androgen yang bersirkulasi akan mengembangkan kanker prostat mikroskopis jika mereka hidup dalam waktu cukup lama.

Kanker prostat ditemukan pada 50 persen pada pria yang usianya lebih dari 70 tahun. Bahkan, penyakit ini ditemukan pada hampir semua pria di atas usia 90 tahun.

Meskipun kanker prostat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria Jepang yang menjalani diet vegetarian memiliki risiko kanker prostat paling rendah.

Pola makan sehat yang kaya buah dan sayuran memang bisa mengurangi risiko kanker prostat. Dalam hal ini, vitamin D3 merupakan pengobatan untuk kanker prostat stadium lanjut yang menjanjikan.

Bahkan dilansir dari Web MD, ada beberapa pengobatan alternatif kanker prostat yang bisa dilakukan sambil menjalani perawatan medis, antara lain:

Ilustrasi buah delima (shutterstock)
Ilustrasi buah delima (shutterstock)

1. Jus delima

Dalam studi hewan pengerat, para ilmuwan telah menunjukkan efek positif dari buah delima dalam mengurangi pertumbuhan sel kanker pada tikus. Studi pada sel manusia pun menunjukkan hasil yang serupa.

Karena itu, beberapa peneliti merekomendasikan eksplorasi lebih lanjut dari ekstrak buah delima untuk penggunaan terapeutik manusia. Minum jus atau makan buah delima juga bisa membantu mengobati kanker prostat dengan cara lebih aman dan tidak berbahaya bila dikonsumsi dalam jumlah sedang.

2. Saw palmetto berry

Baca Juga: Pasien Kanker Berisiko Terserang Penyakit Jantung, Ini Penyebabnya

Beberapa antioksidan dan nutrisi lain telah diidentifikasi sebagai suplemen yang berpotensi membantu mengatasi kanker prostat. Kondisi tersebut termasuk benign prostatic hypertrophy (BPH) atau pembesaran prostat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI