Suara.com - Istri aktor Alec Baldwin, Hilaria Baldwin, mengatakan dirinya khawatir dengan sang suami setelah insiden kecelakaan penembakan di lokasi syuting 'Rust', yang menelan korban satu orang bernama Halyna Hutchins.
Setelah kejadian penembakan ypada 21 Oktober lalu itu, Hilaria mengatakan ia harus membawa keenam anak-anaknya ke Vermont dari rumah mereka di New York City.
Dia harus mengemudi sepanjang hari hanya untuk menemukan tempat agar jauh dari publik.
"Aku tidak tahu ke mana aku akan pergi, aku hanya mengemudi. Aku hanya berkeliling dengan anak-anakku," kata Hilaria, dilansir Insider.
Baca Juga: Studi Oxford: Tenaga Kesehatan Garda Terdepan Rentan PTSD, Tapi Bukan karena Pandemi
Hilaria juga berusaha melindungi suaminya dari kritik publik serta menjauhkan anak-anak dari media.
Wanita 37 tahun ini mengaku takut suaminya akan mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD) akibat penembakan yang melibatkan Alec itu.
"Aku membawa (Alec) ke sini karena kami harus berduka atas kematian Halyna. Alec mengalami hal yang sangat traumatis, dan aku mencoba membatasinya (agar tidak) PTSD," sambungnya.
Ia pun membandingkan kejadian yang dialami suami dengan tentara atau polisi yang sering melihat situasi traumatis seperti yang dialami suaminya.
Ketika ditanya apakah Alec akan terus berakting, Hilaria mengatakan bahwa ia belum mengetahuinya.
Baca Juga: Korban Pelecehan di Kantor KPI Marah-marah Hingga Banting Meja, Tanda PTSD?
"Dia membutuhkan ruang agar aku bisa merawatnya dan kesehatan mentalnya. Ini adalah hal mengerikan. Alec merasa tidak enak," imbuhnya.
Sementara Alec baru buka suara kepada wartawan di Vermont sejak insiden penembakan.
"Kami adalah kru yang sangat, sangat baik selama syuting film bersama dan kemudian peristiwa mengerikan ini terjadi. Ada kecelakaan insidental di lokasi syuting dari waktu ke waktu tapi tidak ada yang seperti ini," ujar Alec kepada wartawan.